Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Ricky Nelson, enggan membeberkan calon eksekutor apabila partai final Piala Presiden harus ditentukan lewat adu penalti.
Arema FC bakal menjadi lawan PBFC pada pertandingan puncak di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/3/2017).
Sebelum melawan Arema, pasukan Ricky Nelson sempat bersua Madura United di perempat final dan Persib Bandung di semifinal. Kelolosan mereka selalu ditentukan lewat adu penalti.
Tercatat Kunihiro Yamashita, Tamsil Sijaya, Yansen Orah, Fandi Achmad, Dirkir Kohn Glay, dan Reinaldo Elias da Costa menjadi eksekutor PBFC dalam dua fase tersebut.
Belum bisa dipastikan apakah keenam nama tersebut bakal masuk sebagai daftar eksekutor lagi pada partai final atau tidak.
"Kita lihat saja nanti. Semua tergantung kesiapan masing-masing pemain," ucap Ricky di Hotel Olympic Renotel, Sentul, Sabtu (11/3/2017).
"Yang pasti, kami sudah menyiapkan semuanya, mulai dari menyerang, bertahan, transisi, hingga adu penalti," kata pelatih kelahiran Kupang itu.
Info tiket laga perebutan juara 3 dan Final #PialaPresiden2017 pada Sabtu-Minggu, 11-12 Maret 2017 pic.twitter.com/GvxHBnKjot
— Piala Presiden 2017 (@piala_presiden) March 8, 2017
Di sisi lain, Aji Santoso selaku pelatih Arema, berniat menghindari adu penalti. Maklum, mereka belum pernah melalui babak tersebut sepanjang turnamen.
Akan tetapi, Aji tetap menyiapkan sejumlah eksekutor apabila keinginannya tidak tercapai.
"Kami sudah menyiapkan siapa-siapa saja," tutur Aji yang juga enggan merilis nama seperti halnya Ricky.
Untuk menuntaskan laga dalam waktu normal, Arema bermodalkan predikat sebagai tim paling tajam di turnamen. Mereka mencetak 13 gol, delapan di antaranya berasal dari Cristian Gonzales.
[UPDATE] Bagan babak knock-out #PialaPresiden2017
— Piala Presiden 2017 (@piala_presiden) March 8, 2017
Pembaruan di jadwal pertandingan perebutan juara 3 pic.twitter.com/jU32dQMAAI
Editor | : | |
Sumber | : | - |
Komentar