Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala Presiden 2017, Antara Arema, Gonzalez, dan Klub Kalimantan

By Minggu, 12 Maret 2017 | 12:12 WIB
Striker Arema FC, Cristian Gonzales, merayakan golnya ke gawang PS TNI pada laga pamungkas Grup B Piala Sudirman 2017 di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang, Kamis (16/2/2017) sore.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Striker Arema FC, Cristian Gonzales, merayakan golnya ke gawang PS TNI pada laga pamungkas Grup B Piala Sudirman 2017 di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang, Kamis (16/2/2017) sore.

Terdapat satu persamaan dari Pusamania Borneo FC (PBFC) dan Arema FC selaku petarung final Piala Presiden 2017. Awalnya, kedua tim sama-sama diragukan bisa melangkah jauh dalam turnamen ini meski dengan alasan yang berbeda. Kisah Cristian Gonzalez dan klub Kalimantan juga menarik.

Penulis: Indra Citra Sena/Ovan Setiawan/Suci Rahayu

Pusamania Borneo FC dipandang sebelah mata karena mengirimkan pemain lapis kedua di Piala Presiden 22017.

Kebijakan ini diambil oleh pelatih Dragan Jukanovic karena menginginkan para personel utama, seperti Lerby Eliandry, Ponaryo Astaman, Okto Maniani, dan Leonard Tupamahu, fokus menjalani pemusatan latihan menjelang Liga 1.

Ricky Nelson, yang bertugas memimpin PBFC II, juga tidak dibebani target apapun.

Tak mengherankan bila lolosnya mereka dari fase grup berbau keberuntungan bila melihat hasil-hasil pertandingan versus Barito Putera, Bali United, dan Sriwijaya FC.

Terkesan diremehkan, PBFC justru bisa melangkah ke final kendati lagi-lagi mengandalkan keramahan Dewi Fortuna.

Madura United (8 besar) dan Persib Bandung harus mengubur mimpi juara akibat dipaksa melakoni duel hingga babak adu penalti.

Di lain pihak, Arema merasakan hal serupa.

Keraguan menyelimuti Singo Edan bukan karena menurunkan pemain lapis kedua seperti PBFC, melainkan keberadaan Aji Santoso di kursi pelatih menggantikan Milomir Seslija pada pengujung 2016.

Aremania sempat meragukan kapasitas Aji mengingat rekam jejak kepelatihannya di level klub Indonesia tergolong biasa saja.

Dia belum pernah mencicipi gelar bergengsi sejak menukangi Persik Kediri (2009), Persisam Putra Samarinda (2009-2010), Persema Malang (2010), Persebaya Surabaya (2010-2011), dan Persela Lamongan (2016).

Namun, kenyataannya Aji mampu melambungkan Arema di Piala Presiden.

Dia bahkan membawa filosofi baru dengan keberanian memberikan jam terbang lebih kepada sejumlah pemain muda, mulai dari Bagas Adi Nugroho, Hanif Sjahbandi, Nasir, hingga Adam Alis.

Baik PBFC maupun Arema ibarat martir yang tak kenal lelah dan pantang menyerah berjuang di atas lapangan demi menyelesaikan misi utama, yakni menyajikan permainan terbaik bagi pendukung masing-masing di titik klimaks Piala Presiden 2017.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X