Pemain tunggal putri nasional, Dinar Dyah Ayustine, mengakui sulit mengimbangi permainan Pusarla Venkata Sindhu (India) pada laga babak kedua All England 2017, di Barclaycard Arena, Birmingham, Kamis (9/3/2017).
Dinar yang merupakan tunggal putri terakhir Indonesia pada All England 2017 ditaklukkan Sindhu dengan kedudukan 12-21, 4-12.
"Sindhu mempercepat permainan pada gim kedua. Sementara saya tidak bisa mengimbanginya. Saat gim kedua dia banyak mengubah arah pukulan," kata Dinar seperti dilansir situs badmintonindonesia.org.
"Dia punya pukulan yang kencang, dan kekuatan tangannya ada isinya," kata Dinar ditemui usai bertanding.
Persiapan Dinar sebetulnya sudah cukup matang. Sebelum laga, sang pelatih, Minarti Timur, menyatakan bahwa Dinar sempat mempelajari permainan Sindhu melalui video.
Baca Juga:
- Barcelona Jungkir Balikkan Peluang Kelolosan 0 Persen
- Mustahil Mengalahkan Sergio Ramos dalam Duel Udara
- Biasanya, 10 Menit Terakhir Laga Barcelona Sepi Penonton
"Dinar memang harus lebih siap dengan serangan-serangan dari Sindhu. Ia perlu berinisiatif untuk menyerang lebih dulu. Intinya mesti fokus dan siap lelah di lapangan," tutur Minarti kepada JUARA.
Secara performa, Sindhu memang sedang dalam tren yang apik. Pebulu tangkis 21 tahun itu merupakan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016.
Pada Januari lalu, Sindhu juga merengkuh gelar juara turnamen badminton Syed Modi International 2017.
Saat partai final kejuaraan tersebut, Sindhu mengalahkan wakil Indonesia, Gregoria Mariska, dengan skor 21-13, 21-14.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar