Persih Indragiri Hilir segera memiliki badan hukum sesuai regulasi baru yang diterapkan di Liga 2. Semua itu akan dilakukan eks Bupati Indragiri Hilir, Riau, Indra Mukhlis Adnan. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir bersikap dingin.
Sebagaimana dituturkan pelatih Raja Faisal kepada JUARA, Indra Mukhlis adalah bupati yang gila bola ketika masih menjabat.
Di masa kepemimpinan Indra, Persih yang sempat berada di level terendah kompetisi negeri ini dan mampu bangkit lalu nyaris menembus kasta tertinggi Liga Indonesia.
"Begitu PSSI menetapkan regulasi baru kompetisi musim ini, Pak Indra langsung mengurus badan hukum klub. Karena, status ini syarat utama untuk mendaftarkan diri," kata Raja Faisal, Rabu (9/3/2017).
Baca juga:
- Rahmad Darmawan Rasakan Kegagalan Pertama Musim 2017 di Malaysia
- Persija Menang, Tetapi Kebobolan Satu Gol
- Persebaya Tumbang di Semarang
Dituturkan Raja Faisal, langkah Indra ini adalah upaya penyelamatan terhadap klub. Selanjutnya, untuk mengharungi kompetisi sepenuhnya diserahkan kepada Pemkab Indragiri Hilir.
Sayangnya, gayung tak bersambut. Sejumlah pihak di Pemkab Indragiri Hilir beranggapan klub yang berjulukan Harimau Rawa sudah menjadi milik Indra Mukhlis Adnan. Klub ini pun dilarang menggunakan dana APBD.
"Pak Indra ingin semua pihak di pemkab duduk semeja dengan petinggi klub, untuk menjelaskan pangkal persoalannya. Persih identik dengan Pemkab Inhil (Indragiri Hilir) dan hal ini tak bisa dipisahkan," tutur Raja.
Sekembalinya dari umroh, dijelaskan Raja, bahwa Indra ingin bertemu dengan Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan, untuk menjelaskan semuanya. Tujuannya, Indra ingin semua pihak merasa nyaman dan bergairah mendukung Persih.
"Tahun ini, kami menargetkan untuk bertahan di Liga 2. Minimal, kami berada pada posisi aman dan agar tetap bertahan di level atas Liga 2," ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar