Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengaku bisa saja memprioritaskan Liga Europa ketimbang Premier League.
Di Liga Europa, Man United kerap menurunkan tim lapis kedua. Sosok kunci seperti David De Gea dan Zlatan Ibrahimovic sering disimpan ketika klub menjalani kompetisi kasta kedua Eropa itu.
Kebijakan serupa mungkin diulangi Mourinho ketika anak-anak asuhnya bersua Rostov pada partai pertama babak 16 besar di Stadion Olimp-2, Kamis (9/3/2017).
Mourinho baru mengubah pendekatannya apabila tim beralias Setan Merah lolos ke babak 16 besar.
"Apabila mengalahkan Rostov dan lolos ke perempat final kami harus menyikapi turnamen ini lebih serius," ucap Mourinho.
"Dengan mencapai perempat final, Anda sudah mencium aroma final. Di fase itu, Anda harus menganalisis tim, pemain, dan kondisi kebugaran," kata dia.
ICYMI - a reminder of our travelling squad for Thursday's @EuropaLeague fixture: https://t.co/3luTzItfcL pic.twitter.com/kckuSHl5Jj
— Manchester United (@ManUtd) March 7, 2017
Liga Europa memang bisa menjadi opsi buat Man United setelah agak terseok di liga. Mereka masih tertahan di peringkat keenam dengan koleksi 49 poin atau terpaut tiga angka dari Liverpool selaku penghuni batas akhir zona Liga Champions.
Kalau saja mengakhiri musim Premier League di luar empat besar, Man United masih bisa merebut tiket Liga Champions dengan syarat menjuarai Liga Europa.
Skenario itu sempat mengantarkan Sevilla selaku Liga Europa 2015-2016, ke fase grup Liga Champions 2016-2017.
"Liga Europa sangat sulit, tetapi menjadi target kami," kata Mourinho.
Editor | : | |
Sumber | : | Transfermarkt, Telegraph |
Komentar