Leicester City masih saja mendapat kritik akibat memecat Claudio Ranieri dari kursi pelatih. Kali ini giliran striker legendaris Manchester United, Eric Cantona, yang ikut bicara.
Ranieri dilengserkan dari jabatannya per 23 Februari 2017. Pemecatan terjadi hanya 300 hari setelah ia mengangkat trofi juara Premier League bersama tim.
Padahal, Leicester sempat memberikan perpanjangan kontrak kepada Ranieri pada Agustus 2016.
Lewat tayangan video Eurosport, Cantona mengkritik keras keputusan manajemen Leicester. Ia menganggap klub berjulukan The Foxes memperlakukan Ranieri dengan tidak pantas setelah berjasa memberikan gelar juara.
Baca juga:
- Awas, Messi Bisa Dikejar Ayam Jantan
- Hinaan dan Cibiran Sambut Kedatangan Real Madrid di Italia
- Pemain Futsal Putri Boleh Galak di Lapangan, tetapi Harus Tetap Cantik
"Ketika mereka kembali ke puncak rantai makanan, mereka menyingkirkan Claudio Ranieri seperti seekor anjing penuh kutu," demikian kata pria yang kini berumur 50 tahun itu.
"Leicester telah memecat satu-satunya pelatih yang menjadikan mereka juara untuk kali pertama dalam sejarah," tutur Cantona lagi.
"The Leicester players are ungrateful brats!"
Commissioner Cantona lets rip at the reigning champions pic.twitter.com/6mj4uafu8w
— Eurosport UK (@Eurosport_UK) March 6, 2017
Bukan cuma pihak manajemen klub, Cantona juga menyerang para pemain. Ia mencap Jamie Vardy dkk sebagai pengkhianat dan tak tahu terima kasih.
Berita yang beredar di Inggris menyebutkan bahwa para pemain senior Leicester menjadi dalang di balik pemecatan Ranieri. Mereka dikabarkan menghasut pemilik klub, Vichai Srivaddhanaprabha, supaya mendepak sang nakhoda.
"Seorang pesulap datang dan mengubah sekelompok pesepak bola bertalenta menjadi pemenang. Namun, saat awan gelap datang, anak-anak nakal bersekongkol untuk mengusir si penyihir. Pengkhianat," ucap peraih empat gelar Premier League bareng United itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar