Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dukungan Boaz Solossa untuk Satu Pemain Seleksi Indonesia U-22

By Segaf Abdullah - Selasa, 7 Maret 2017 | 21:15 WIB
Winger Pusamania Borneo FC yang tengah mengikuti seleksi Indonesia U-22, Terens Puhiri, berpose seusai memberikan keterangan pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (7/3/2017).
FERRIL DENNYS SITORUS/JUARA.NET
Winger Pusamania Borneo FC yang tengah mengikuti seleksi Indonesia U-22, Terens Puhiri, berpose seusai memberikan keterangan pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (7/3/2017).

Winger Pusamania Borneo FC (PBFC), Terens Owang Puhiri, mendapatkan ekstra motivasi. Dorongan tersebut datang duo pesepak bola asal Indonesia Timur, Boaz Solossa (30) dan Leonard Tupamahu (33).

Terens Puhiri menjadi satu dari tiga nama baru yang dipanggil pelatih Indonesia U-22, Luis Milla, untuk mengikuti seleksi tahap ketiga. Dua nama lain yakni, fullback Henhen Herdiana (Persib Bandung), dan striker Dendy Sulistyawan (Persela Lamongan).

Dipanggil seleksi, semangat Terens meninggi. Apalagi, setelah pemain berusia 20 tahun mendapat lecutan motivasi dari pemain idolanya, Boaz Solossa.

Baca juga:

"Ya, kakak Boaz selalu memberikan semangat dan arahan. Dia juga bilang agar saya terus menunjukan permainan terbaik dan enjoy," ucap Terens kepada wartawan di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (7/3/2017).

Selain Boaz, Terens juga mendapatkan tambahan dukungan dari seniornya di PBFC, Leonard Tupamahu. Adapun Leo merupakan alumnus Indonesia U-23 setelah memperkuat skuat Garuda Muda pada periode 2004-2006.

"Kak Leo juga memberikan nasihat agar saya tetap disiplin dan mengikuti aturan pelatih. Kata dia, saya harus manfaatkan kesempatan langka ini," tutur pemain kelahiran Jayapura, Papua itu.

Pada posisi winger, atau lebih spesifik pemain sayap kanan sesuai dengan pos natural Terens, dia harus bersaing dengan Febri Hariyadi (Persib Bandung), Septian David Maulana, dan Yogi Rahadian (Mitra Kukar).

Sebelumnya, Terens sempat mempunyai pengalaman pahit saat seleksi pemain. Pada 2014, sang pemain dicoret dari skuat Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri yang dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 lantaran cedera tulang kering.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X