Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evaluasi Persib Pasca-Piala Presiden, Soal Set-Piece dan Van Dijk

By Rabu, 8 Maret 2017 | 10:10 WIB
Striker Persib Bandung, Sergio Van Dijk, saat tampil melawan Persija Jakarta di Stadion Gede Bage Gelora Bandung Lautan Api, dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship, Sabtu (16/7/2016).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Striker Persib Bandung, Sergio Van Dijk, saat tampil melawan Persija Jakarta di Stadion Gede Bage Gelora Bandung Lautan Api, dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship, Sabtu (16/7/2016).

Turnamen pramusim Piala Presiden 2017 memberikan pelajaran berharga bagi Persib. Banyak lubang kelemahan yang tampak dan kini harus ditemukan penambalnya.

Penulis: Budi Kresnadi/Kukuh Wahyudi

Sorotan tertuju ke lini belakang dan depan yang belum juga menunjukkan performa terbaiknya. Legenda Persib, Robby Darwis, menilai lini belakang masih kerap kerepotan menghadapi set piece yang dilakukan lawan.

"Pemain belakang terkadang lebih banyak terfokus ke bola sehingga kurang mengantisipasi gerakan lawan," ujar Robby.

Tak heran jika tiga gol yang bersarang di gawang Persib di pertandingan semifinal melawan Pusamania Borneo FC berasal dari bola mati.

Seharusnya menurut mantan kapten Persib ini, pemain belakang Maung Bandung lebih disiplin dalam menjaga lawan agar tidak leluasa bergerak.

Baca Juga: 5 Hal Menarik dari Kemenangan 3-1 Liverpool atas Arsenal

"Untuk meminimalkan terjadinya tendangan bebas yang membahayakan pertahanan Persib, sebaiknya hindari pelanggaran di daerah pertahanan sendiri," ujarnya.

Komentar soal lini depan datang dari mantan bomber Maung Bandung era 90-an, Sutiono Lamso. Ia menilai ketergantungan Persib pada Sergio van Dijk sangat besar sehingga ketika Sergio absen kekuatan lini depan berkurang.

"Sergio selain memiliki skill yang bagus dan naluri gol juga bisa memancing perhatian lawan. Hal itu membuka peluang kepada dua penyerang sayap untuk mencetak gol," tutur Sutiono.

Ketika Sergio absen, tak ada pemain yang bisa menjalankan tugas sebagai striker murni. Matsunaga Shohei dan Tantan tidak optimal jika diplot pada posisi striker karena sejatinya penyerang sayap.

Baca Juga:

Evaluasi

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, pun senada dengan Robby dan Sutiono.

Sebenarnya terkait kelemahan pemain Persib dalam mengantisipasi bola mati sudah ada dalam buku catatannya. Begitu pula belum maksimalnya penyelesaian akhir lini depan.

"Dalam latihan kami sudah antisipasi set piece yang berasal dari tendangan bebas maupun sepak pojok. Hal ini tampaknya masih harus dilakukan berulang-ulang dalam latihan," ujar Djadjang.

Untuk menambah daya gedor, Maung Bandung kini tengah menyeleksi tiga pemain yang bisa berperan sebagai gelandang serang atau striker.

Ketiga pemain tersebut adalah Willie Overtoom, David Loftquist, dan Mirko Livaja.

"Kami ingin mendapatkan pemain yang punya kualitas dan sesuai dengan kebutuhan tim. Untuk itu, kami memantau mereka secara selektif," kata Djadjang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X