Pertandingan melawan Paris Saint-Germain, di leg I 16 besar Liga Champion pada hari Valentine, di mana Barcelona kalah 0-4, mengekspos nyaris semua kelemahan klub Catalan itu.
Penulis: Dian Savitri
Namun, sebenarnya jika dicermati, kekalahan itu bukannya tak terprediksi. Malah seharusnya tinggal dinanti kapan Barcelona akan tumbang.
Pasalnya, sepanjang musim ini, bahkan sejak musim lalu, tanda-tanda itu sudah ada.
Inkonsistensi Satu Tahun Terakhir
Mundur sedikit, penampilan Barcelona sudah tak konsisten sejak Maret tahun lalu. Saat itu 39 laga tak terkalahkan dihentikan oleh Real Madrid.
Setelah itu, Barcelona kalah dua kali lagi sehingga ada selisih 10 poin dari Madrid.
Barcelona memang tetap berada di puncak klasemen hingga akhir musim, namun selisih gol hanya satu dengan Madrid.
Barcelona juga menjadi juara Copa del Rey, namun gelar ganda tidak sepadan dengan tiga gelar pada musim sebelumnya. Musim lalu, Barcelona disingkirkan oleh Atletico Madrid di perempat final Liga Champion.
Inkonsistensi berlanjut musim ini. Barcelona sudah membuang poin dalam delapan laga, termasuk dua kali kalah dari Alaves dan Celta Vigo.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.748 |
Komentar