Titik yang paling disorot dalam tubuh Manchester City musim ini terletak di bawah mistar. Jika saja Man City bisa menuding biang kegagalan mereka menjadi kampiun liga, Claudio Bravo-lah orang itu. Tak seperti bravo (kata Inggris dan Spanyol) yang bermakna "baik sekali", Claudio sering telat panas.
Penulis: Christian Gunawan
Manchester City masih berpeluang mengangkat trofi Premier League. Namun, peluang mereka mungil saja. Chelsea nyaman di puncak klasemen dengan keunggulan cukup jauh.
Kans Man City masih cukup besar di Liga Champions. Akan tetapi, Bravo sudah bukan pilihan pertama di sana. Willy Caballero menggeser tempat kiper berusia 33 tahun itu.
Preview singkat FC Barcelona vs PSG oleh wartawan https://t.co/lpo5Hj4OFA, Beri Bagja pic.twitter.com/vW4sYW43fL
— Juara (@Juara) March 8, 2017
Bahkan, langkah mereka ke fase gugur sempat terganggu kepayahan performa kiper sekaligus kapten tim nasional Cile itu.
Peluang di Piala FA juga terpelihara. Akan tetapi, penampilan Bravo di awal laga ulang putaran kelima pada tengah pekan silam sempat menempatkan kans City di ujung tanduk.
Bravo tampil goyah lagi saat mendapatkan kesempatan langka masuk ke sebelas awal Citizens. Karenanya City harus tertinggal lebih dulu di laga ulang menjamu Huddersfield Town itu.
Eks gelandang binaan City, Harry Bunn, menjebol gawang Bravo kala duel baru tergelar tujuh menit.
Nasib Bravo tertutup permainan bagus sejumlah rekan setimnya. Kendati tertinggal lebih dulu, City bisa mendulang kemenangan 5-1 untuk bertemu Middlesbrough di perempat final.
Salah Satu Terbaik
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | 2, Tabloid BOLA No, 748 |
Komentar