Diego Perotti datang ke AS Roma pada bursa transfer Januari 2016 sebagai pemain pinjaman. Roma lantas menebusnya sebagai pemain permanen.
Di 2015-2016, Perotti mengemas tiga gol dan tujuh assist dalam 15 laga bersama Roma.
Tak heran bila Roma berani membelinya dari Genoa dan langsung memberinya kontrak tiga tahun di awal musim ini.
Di 2016-2017, Perotti bermain 22 kali di liga dengan catatan tujuh gol dan lima assist. Angka itu bukan catatan buruk.
Perotti pun tampak menikmati momen bermain buat AS Roma.
Baca juga:
- Ini Dia Prediksi Duel West Ham Vs Chelsea
- Jawaban Direktur Barcelona soal Rumor Kedatangan Allegri
- Test Event Asian Games Mulai Digelar September 2017
Walau jumlah golnya musim ini lebih banyak dari assist, bukan berarti ia lebih memilih peran sebagai penyelesai serangan.
"Seharusnya saya tak boleh berbicara ini, karena sebetulnya saya sulit mencetak gol. Saya tak punya visi mencetak gol," kata gelandang Argentina berusia 28 tahun ini kepada majalah Sportweek..
"Bagi saya, menjadi naluri alami untuk mencoba menciptakan ruang atau peluang bagi rekan setim meski mungkin lebih mudah bagi saya buat melepas tembakan ke gawang," ucapnya lagi.
Insting untuk menciptakan assist itu sepertinya sudah muncul sejak kecil.
Perotti mengaku pengaruh Juan Roman Riquelme saat bermain bareng di Boca Juniors sangat besar.
Saat ini, ia merasa Francesco Totti sebagai sumber inspirasinya dalam berkarier.
"Saya cukup beruntung bisa bermain bersama dengan Riquelme dan Totti. Ada rasa frustrasi ketika setiap hari melihat mereka menendang bola dan merasa saya tak mungkin mendekati talenta yang mereka punya," katanya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | asroma.com |
Komentar