Pebulu tangkis spesialis ganda nasional, Kevin Sanjaya Sukamuljo, adalah salah satu bukti kesuksesan atlet hasil Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis.
"Kevin adalah hasil audisi 2006. Dia masih keponakan mantan pebulu tangkis nasional, Alvent Yulianto," kata Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (6/3/2017).
"Awalnya, saya memperhatikan dia karena dia masih keluarga dengan Alvent. Posturnya tidak tinggi, tetapi dia tidak kesulitan saat bermain di nomor tunggal karena punya antisipasi bagus. Seiring waktu, terlihat bahwa dia tipe pemain yang tidak mau kalah. Saat dicurangi pelatihnya ketika sparring, dia tidak mau menerima begitu saja," ucap Fung.
Menurut Fung, Kevin butuh waktu 10 tahun agar bisa diperhitungkan dalam persaingan bulu tangkis dunia.
Kevin baru naik ke level senior pada 2015 dan dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Meskipun baru dipasangkan pada Desember 2015, bersama Marcus dia sudah berhasil meraih berbagai gelar.
Sepanjang 2016, pemain kelahiran 2 Agustus 1995 ini berhasil mempersembahkan tiga gelar dari turnamen superseries (premier) dan satu titel turnamen grand prix gold untuk Indonesia yakni Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, dan China Terbuka.
Keberhasilan ini mengantar mereka lolos ke BWF Superseries Finals 2016. Namun, langkah Marcus/Kevin terhenti pada babak penyisihan grup. Mereka menutup 2016 dengan menembus peringkat kedua dunia.
Kepala tim pencari bakat audisi umum Djarum, Christian Hadinata menilai Kevin memiliki teknik, footwork, dan cara berpikir yang cerdik sebagai pemain.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar