FC Barcelona memikul beban amat berat ketika menjamu Paris Saint-Germain pada duel leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Rabu (8/3/2017).
Barcelona harus mengatasi defisit dengan margin besar akibat kalah 0-4 pada leg pertama di Paris (14/2/2017). Pasukan Luis Enrique pun bak melawan sejarah.
Belum ada tim yang bisa membalikkan keadaan setelah takluk 0-4 di pertemuan pertama laga fase gugur pentas antarklub Eropa.
Meski demikian, pintu harapan selalu terbuka sekecil apa pun sampai menjurus mustahil. Syaratnya, Barcelona harus menang dengan selisih lebih dari empat gol.
Hasil 4-0 merupakan opsi terakhir, sehingga Lionel Messi cs bisa memaksakan duel berlanjut ke babak ekstra atau mengeksploitasi keunggulan via adu penalti.
Berikut empat alasan yang bisa mendongkrak keyakinan awak El Barca guna melakoni comeback lawan PSG demi tiket ke perempat final.
1. Tradisi bangkit setelah terpuruk
Barcelona merupakan unit pemain dengan mental baja. Musim ini, El Barca punya tradisi langsung bangkit setelah terpuruk.
Mereka tak lama-lama meratapi hasil buruk. Pasukan Enrique tak pernah menelan kekalahan dalam dua laga secara beruntun.
Baca Juga:
- Ivan Perisic, Sang Spesialis Gol Dobel Menuju Musim Tertajam
- Duet Belotti-Immobile, Tersubur di Eropa
- Man United Harus Siap-siap Tanpa Ibrahimovic
Seusai dihantam PSG pada leg pertama, Barcelona pun selalu menang dalam empat partai terbaru. Mereka mengamuk dengan melesakkan 15 gol pada periode tersebut!
Korbannya ialah Leganes (2-1), Atletico Madrid (2-1), Sporting Gijon (6-1), dan Celta Vigo (5-0).
Dua contoh kebangkitan hebat musim ini terjadi sebagai respons setelah dikalahkan Deportivo Alaves 1-2 (10/9/2016) dan Celta Vigo 3-4 (2/10/2016).
Dalam dua partai lanjutan pasca-kekalahan dari Alaves, Barca menggilas Celtic FC 7-0 di Liga Champions dan Leganes 5-1 di La Liga.
Blaugrana juga memukul Deportivo La Coruna 4-0 dan Manchester City 4-0 secara beruntun seusai ditekuk Celta.
2. Tuah Camp Nou
Camp Nou bakal menjadi arena kunci bagi Barcelona. Suporter loyal Blaugrana dipastikan bakal menjadikan stadion itu neraka bagi awak Paris Saint-Germain.
Faktor pendukungnya ialah tuah hasil positif bagi si empunya rumah saban main di Camp Nou. Barcelona selalu menang dalam 14 pertandingan terakhir Liga Champions di kandang!
Sebanyak delapan laga di antaranya berakhir dengan catatan gawang steril. Mereka cuma kebobolan enam kali dan tak pernah menderita lebih dari satu gol per partainya.
Dua hasil di periode tersebut yang memenuhi kriteria comeback El Barca nanti adalah kemenangan telak atas AS Roma (6-1) dan Celtic FC (7-0).
3. Ledakan skema 3-4-3
Apa artinya sederet rekor pendukung tanpa implementasi taktik yang mujarab di lapangan?
Pelatih Luis Enrique mungkin punya jawaban buat menghadirkan keajaiban via goresan di papan strategi. Skema gacoan teraktual 3-4-3 bisa menjadi kunci.
Menggunakan sistem tersebut, Barca lebih seimbang dalam menyerang dan bertahan.
Di Paris, PSG leluasa membongkar kelemahan pola 4-3-3 Enrique, sehingga sang pelatih bereaksi dengan menerapkan variasi sejak duel kontra Atletico Madrid 12 hari kemudian.
Barca memakai sistem 3-4-3 dengan empat gelandang berpola berlian. Susunannya bisa pula diterjemahkan menjadi 3-3-1-3 dengan menempatkan Lionel Messi sebagai 'pemain nomor 10' di belakang tiga penyerang.
Hasilnya, Barcelona menang 2-1 di kandang Atletico. Pola 3-4-3 dipakai lagi sebagai pedoman awal dalam dua partai teranyar saat El Barca memukul Sporting Gijon 6-1 dan Celta 5-0.
Sebelum pergantian tahun, modul 3-4-3 juga digunakan sebagai sistem awalan ketika Messi cs menggebuk Leganes 5-1 dan Deportivo La Coruna 4-0.
"Jika saya bisa menulis naskah untuk laga melawan PSG, ceritanya bakal sama dengan hasil yang kami raih dalam pertandingan terakhir (vs Gijon dan Celta). Para pemain semakin percaya diri dan tim tampil lebih kuat," kata Enrique, dikutip dari Football Espana.
4. Messi, Messi, dan Messi
Pada akhirnya, Barcelona tetap membutuhkan sihir dari Lionel Messi. Megabintang Argentina berusia 29 tahun itu tetap menjadi tumpuan dan referensi utama di balik naik turunnya performa El Barca.
Patokannya muncul dari performa dia belakangan. Setelah Blaugrana dipukul 0-4 di Paris, Messi tak bisa dihentikan.
Ia mencetak 6 gol dan 3 assist pada empat pertandingan terakhir!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar