Sungguh tragis kiprah kiper Semen Padang, Muhammad Ridwan di turnamen pra-musim Piala Presiden 2017. Ia sukses mengawal keperawanan gawangnya sejak fase penyisihan hingga semifinal leg pertama. Namun, jala gawangnya akhirnya bergetar dengan amat menyakitkan.
Lima pertandingan dilakoni Muhammad Ridwan dengan amat perkasa. Tak satu pun pemain lawan mampu melesakkan gol ke gawang Semen Padang yang selalu dikawal kiper kelahiran Tangerang Selatan pada 26 tahun lalu itu.
Ketika niat untuk membuat rekor di Piala Presiden 2017 dia pancang, saat itu pula keperkasaan itu runtuh. Tak hanya satu gol, tetapi lima gol sekaligus bersarang ke gawang mantan kiper ketiga Persib Bandung itu.
Lebih menyakitkan lagi, gol kelima justru dilesakkan lawan tanpa penjagaan Ridwan yang terpaksa maju hingga ke garis tengah.
Alhasil, ketika ada serangan balik, ia tak kuasa mengejar dan pasrah saat gawangnya diintimidasi lawan tanpa kawalannya.
"Ke depan, saya akan evaluasi dan memperbaiki kembali apa yang menjadi kekurangan ketiga kiper yang kami punya,”
Pelatih Kiper Semen Padang, Zulkarnaen Zakaria
Buyarnya rekor catatan manis sampai lima pertandingan, justru menjadi rekor sebaliknya buat lawan. Lima gol yang bersarang ke gawang yang dijaga kiper bernomor punggung 21 itu dilesakkan hanya oleh satu orang.
Striker Cristian Gonzales yang memudarkan rekor Ridwan. Pada laga itu pun juga tercipta tiga rekor sekaligus dan semua 'berbau' Gonzales.
Pemain kelahiran Uruguay ini jadi orang pertama yang mampu menjebol gawang Ridwan di turnamen ini.
Lalu, dia pemain pertama yang mampu membuat hattrick dan yang pertama pula yang mampu mencetak lima gol dalam satu pertandingan turnamen ini.
“Saya mohon maaf, saya gagal mempertahankan keperawanan gawang Semen Padang. Apalagi, kami kebobolan sampai lima gol, itu hal yang tak terbayangkan sama sekali. Saya gagal membawa Semen Padang ke final, sekali lagi maaf,” kata Ridwan kepada JUARA.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar