Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, tetap memuji perjuangan anak asuhnya meskipun gagal melangkah ke babak final setelah kalah lewat drama adu penalti 3-5 dari Pusamania Borneo FC (PBFC), Minggu (5/3/2017).
Menurut Djanur sapaan akrabnya, pada pertandingan leg kedua semifinal di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, anak asuhnya mampu mendominasi jalannya pertandingan.
Selain itu, Atep dkk banyak memiliki peluang untuk menciptakan gol, namun dari sekian banyak peluang hanya dua gol yang tercipta melalui Shohei Matsunaga dan Atep.
Persib hanya unggul 2-1 yang membuat agregat gol sama menjadi 3-3. Pada drama adu penalti, Persib kalah 3-5.
"Kali ini kami gagal melaju ke final kalah lewat adu penalti. Namun, dalam pertandingan, sebetulnya kami lebih baik dari mereka dengan lebih banyak menciptakan peluang," kata Djanur seusai laga.
"Barangkali, bukan harinya kami karena banyak peluang tidak terjadi karena kena tiang dan macam-macam. Mereka hanya cetak satu gol dari tendangan sudut dan itu penyebab kekalahan kami," tambahnya.
Pelatih asal Majalengka ini menambahkan, kegagalan Persib lolos ke babak final merupakan tanggung jawabnya. Karena, ia menentukan daftar pemain yang menjadi eksekutor penalti.
Baca Juga:
- Tepis Penalti Ibrahimovic, Boruc Jadi Kiper Terbaik Kedua di Premier League
- Semen Padang Tak Punya Kamus Bertahan di Markas Arema FC
- Gesture Aneh Messi Setelah Cetak Gol
Pemain Persib yang gagal menjalankan eksekusi penalti yakni Kim Jeffrey Kurniawan, setelah sepakannya melambung jauh dari gawang PBFC.
Djanur pun menyampaikan permohonan maaf kepada bobotoh yang sudah memberikan dukungan kepada Atep dkk.
"Itu tanggung jawab saya. Karena memang saya yang menunjuk dan ada yang gagal, ada peran pelatih di situ," ucap Djanur.
"Jadi saya mohon maaf kepada bobotoh yang sudah memberikan dukungan luar biasa dan pastinya mereka kecewa. Untuk itu, sekali lagi, saya mohon maaf," ucapnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar