Paris Saint-Germain sedang on-fire. Pasukan Unai Emery itu tak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir di Ligue 1, termasuk menang di kandang Marseille, 26 Februari lalu. Sepertinya, deretan tak terkalahkan itu akan bertambah menjadi 10 laga. Syaratnya, tentu saja, PSG harus menang atas tamunya, Nancy, pada 4 Maret.
Penulis: Dian Savitri
Namun, Nancy menjadi sebuah anomali buat PSG. Untuk klub sebesar dan sekaya PSG, dengan deretan pemainnya yang mentereng, mestinya bukan masalah untuk menang dengan skor besar atas klub yang baru saja kembali ke Ligue 1 musim ini.
Tengoklah tiga pertemuan terakhir, satu kali pada musim ini dan dua kali pada musim 2012/13, musim terakhir sebelum Nancy degradasi ke Ligue 2. Pada tiga laga itu, PSG memang menang, akan tetapi kemenangan itu didapat dengan selisih gol minim alias hanya satu.
Dari tiga pertemuan itu, Nancy juga selalu sedang berada di zona degradasi. Pada pertemuan pertama musim ini, 15 Oktober tahun lalu, Nancy berada di peringkat ke-20.
Pasukan Pablo Correa itu kemudian sedikit demi sedikit meninggalkan zona degradasi. Berbekal catatan penampilan yang tak stabil, Nancy kini ada di urutan ke-16, hanya selisih satu poin dengan Dijon yang ada di zona degradasi teratas.
Mungkin PSG kini punya satu pemain yang bisa diandalkan untuk menambah daya gebrak. Masih ingat Javier Pastore? Gelandang serang asal Argentina itu lama menghilang karena berbagai cedera. Dari 27 laga yang telah dilalui PSG di Ligue 1, Pastore absen dalam 18 laga di antaranya akibat cedera.
Pastore kembali muncul ketika namanya masuk sebagai pemain pengganti ketika PSG ditahan 0-0 oleh Toulouse di Parc des Princes, 19 Februari lalu. Sepekan kemudian, saat le classique lawan Marseille, Pastore tampil sebagai starter, walau hanya bermain selama 55 menit. Pemain berusia 27 tahun itu membuat satu assist untuk Edinson Cavani.
“Kini, Pastore bisa berlatih setiap hari. Ketika benar-benar pulih dan percaya diri, Pastore memiliki kemampuan untuk menampilkan permainan yang berbeda dibanding pemain lain. Ia juga bisa bergabung dengan siapa saja. Kami senang Pastore bisa pulih lagi. Kami menanti untuk menyaksikannya menemukan kembali konsistensi permainannya,” kata Emery.
Bukan hanya Emery yang girang karena Pastore bisa kembali berada di starting XI PSG, namun juga CEO dan presiden Nasser Al-Khelaifi, yang menyebut playmaker bertubuh kurus itu sebagai “artis”.
Al-Khelaifi tidak selalu benar dalam memberi julukan, tetapi julukan untuk Pastore itu benar adanya. Pemain bertinggi 187 cm itu bisa memproduksi hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh pemain berbakat.
Bahkan, kalau perlu, Emery bisa mengubah formasi standar PSG, 4-3-3, menjadi 4-2-3-1 yang lebih ofensif.
Sebenarnya, menurut skenario, Pastore tidak dimainkan Emery pada laga melawan Niort di Babak 16 besar Coupe de France, 1 Maret lalu. Rencananya, Pastore akan dimainkan melawan Nancy, akhir pekan ini. Akan tetapi, Pastore justru bermain 90 menit melawan Niort, membuat satu gol dan satu assist.
Sejak mulai bermain lagi, Pastore bisa bermain kompak dengan Cavani, dengan menyediakan pemain Uruguay itu assist. Asalkan tidak cedera lagi, Pastore dan Cavani bisa menjadi kekuatan yang terlahir kembali untuk PSG, tidak hanya di Ligue 1, namun juga di ajang lain, termasuk Liga Champion.
PRAKIRAAN FORMASI
PSG (4-3-3): 1-Trapp (K); 12-Meunier, 2-Silva, 5-Marquinhos, 20-Kurzawa (B); 25-Rabiot, 8-Motta, 10-Pastore (G); 7-Lucas, 9-Cavani, 23-Draxler (P). Cadangan: 16-Areola, 19-Aurier, 3-Kimpembe, 21-Ben Arfa, 14-Matuidi, 24-Nkunku, 11-Di Maria. Pelatih: Unai Emery (Spanyol)
NANCY (4-3-3): 1-Chernik (K); 14-Cuffau, 24-Cabaco, 3-Badila, 26-Muratori (B); 28-Cetout, 6-Ait Bennasser, 25-Pedretti (G); 10-Dia, 15-Hadji, 19-Puyo (P). Cadangan: 16-Assembe, 4-Diagne, 5-Diarra, 18-Guidileye, 27-Busin, 23-Koura, 12-Mandanne. Pelatih: Pablo Correa (Uruguay)
PREDIKSI
- BOLA 55-45
- Asian Bookie 0 : 2 1/4
- William Hill 1 (1/7) X (13/2) 2 (18/1)
- Betbrain 1 (1,18) X (9,00) 2 (28,00)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.747 |
Komentar