Rangkaian jadwal berat Roma bakal mencapai puncak pada akhir pekan ini. Pada Sabtu (4/3), I Lupi bakal menjamu Napoli di Stadion Olimpico.
Penulis: Anggun Pratama
Roma memulai rentetan jadwal laga berat pada pertengahan Februari ketika menjamu Torino (4-1) pada 19 Februari silam. Sang Serigala kemudian menang 3-1 atas Inter di Giuseppe Meazza.
Jangan lupa ada dua partai babak 32 besar Liga Europa kontra Villarreal yang juga harus dilalui Roma plus duel melawan Lazio di semifinal Coppa Italia.
Sebagai "penutup" rangkaian jadwal berat, Roma harus menghadapi Napoli. Duel ini layak dijadikan penutup karena sang lawan bisa dibilang yang terberat di antara lawan-lawan yang sudah disebut di atas.
Well, dibilang penutup sebetulnya kurang tepat karena setelah Napoli, Lyon sudah menanti di babak 16 besar Liga Europa.
Spalletti sadar rentetan laga-laga ini akan menguras tenaga dan mental pemain. "Meski begitu, saya yakin tim akan siap. Tim ini sudah bersama hampir setahun dan kami telah merasakan perubahan yang bernama kematangan," kata pelatih Luciano Spalletti.
Rapor Roma dalam melalui laga-laga berat di Serie A tersebut memang baik. Torino dan Inter seolah bukan lawan sebanding. Edin Dzeko, Radja Nainggolan, dan Mohamed Salah menjadi trio yang sangat menakutkan bagi Torino dan Inter, yang juga sangat mungkin bagi Napoli.
"Saya pikir hasil positif akan menghasilkan hal positif lain. Performa kami sedang berada di periode yang hebat, dan kami harus terus melanjutkan performa ini. Saya senang dengan cara saya dan tim bermain." kata Radja di situs UEFA.
Radja pun masih sangat yakin timnya bisa menjadi juara Serie A mengingat jarak mereka dengan Juventus masih berpeluang terpangkas hingga musim ini kelar. Salah satu syaratnya tentu dengan terus meraih kemenangan, termasuk atas Napoli akhir pekan ini.
Di kubu tamu, belakangan mereka malah sedang dalam kondisi yang tak terlalu bagus. Akhir pekan kemarin, secara mengejutkan pasukan Maurizio Sarri kalah 0-2 dari Atalanta.
Ketika menjamu Juventus di semifinal I Coppa Italia tengah pekan ini, I Partenopei kembali takluk, dengan skor 1-3. Kubu Napoli pasti ingin segera bangkit.
Tujuannya selain untuk terus mempertahankan posisi di peringkat tiga, tentu juga untuk modal moral menjelang kedatangan Real Madrid ke San Paolo pada pertengahan pekan mendatang dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champion.
Yang pasti, Napoli sangat tidak ingin kalah di laga ini mengingat Atalanta di belakang mereka cuma berjarak tiga poin. Kekalahan di pekan ini berpotensi mengeluarkan I Partenopei dari zona Liga Champion.
PRAKIRAAN FORMASI
ROMA (3-4-2-1): 1-Szczesny (K); 44-Manolas, 20-Fazio, 2-Rudiger (B); 13-Peres, 16-De Rossi, 6-Strootman, 33-Emerson (G); 11-Salah, 4-Nainggolan (Gs); 9-Dzeko (P). Cadangan: 19-Allisson, 18-Lobont, 3-Juan Jesus, 21-Mario Rui, 5-Paredes, 15-Vermaelen, 7-Grenier, 30-Gerson, 8-Perotti, 10-Totti, 92-El Shaarawy. Absen: Florenzi (cedera). Pelatih: Luciano Spalletti
NAPOLI (4-3-3): 25-Reina (K); 2-Hysaj, 33-Albiol, 26-Koulibaly, 31-Ghoulam (B); 20-Zielinski, 42-Diawara, 17-Hamsik (G); 7-Callejon, 14-Mertens, 24-Insigne (P). Cadangan: 22-Sepe, 1-Rafael, 11-Maggio, 19-Maksimovic, 21-Chiriches, 3-Strinic, 4-Giaccherini, 8-Jorginho, 30-Rog, 99-Milik, 32-Pavoletti. Absen: Tonelli (cedera). Pelatih: Maurizio Sarri
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.747 |
Komentar