Ada 41 nama yang masuk dalam seleksi perdana Indonesia U-19 besutan Indra Sjafri di National Youth Training Center (NYTC) PSSI, Bojongsari, Depok, 1-4 Maret 2017.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Berbeda dibandingkan Indonesia U-19 edisi 2016 besutan Eduard Tjong, kali ini belum tampak nama-nama yang sudah terjun di level senior klub.
Dulu Edu langsung mengisi anak-anak muda yang sudah ambil bagian di skuat senior klubnya, seperti Pandi Lestaluhu dan Dimas Drajat dari PS TNI, untuk mengikuti seleksi.
Dilatarbelakangi waktu yang mepet, hanya dua bulan, ia lebih memilih memanggil pemain yang sudah jelas performanya ketimbang menyeleksi anak-anak baru. Kini dengan waktu lebih banyak, sekitar tujuh bulan, Indra Sjafri memiliki kebijakan berbeda.
Indra mencoba menarik pemain-pemain berbakat dari seluruh penjuru Tanah Air. Tidak semena-mena mengambil pemain muda yang sudah tampil di kompetisi senior.
Bekerja sama dengan asosiasi provinsi (asprov) PSSI, eks pelatih Bali United itu menggelar seleksi di berbagai daerah. Namun, hasil dari program itu belum diprioritaskan.
Pasalnya, di seleksi tahap pertama pekan ini Indra hanya memanggil pemain jebolan dari level akademi, seperti PPLP, ASIFA, Academy Semen Padang, dan Diklat Ragunan.
Baca Juga:
- Ibrahimovic Tambah Dua Tahun Lagi di Man United?
- Alasan Sesungguhnya Eric Cantona Pensiun Dini
- Rekor Finansial Arsenal = Arsene Wenger Bertahan?
Pemilihan siswa akademi memang menjadi pilihan rasional karena dipastikan mereka sudah tertempa. Salah satu level akademi yang terbukti kualitasnya adalah Diklat Ragunan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar