Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alunan Denting Piano di Stadion Parc des Princes

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 2 Maret 2017 | 18:47 WIB
Salah satu tampilan pada aplikasi FANSPARC milik Paris Saint-Germain yang diluncurkan pada Selasa (20/9) memperlihatkan stadion Parc des Princes.
ISTIMEWA
Salah satu tampilan pada aplikasi FANSPARC milik Paris Saint-Germain yang diluncurkan pada Selasa (20/9) memperlihatkan stadion Parc des Princes.

Stadion Parc des Princes  merupakan markas bagi Paris Saint-Germain (PSG). Stadion yang baru saja direnovasi pada pertengahan tahun 2016 lalu ini berbasis di kota Paris, Perancis.

Stadion dengan interior bergaya mewah dan didominasi warna biru ini menjadi sangat menarik untuk dijelajahi.
Stadion Parc des Princes didirikan pada 12 Agustus 1970 berkat penggabungan Paris FC dan Stade Saint-Germain.

Stadion ini resmi dibuka pada tanggal 4 Juni 1972. Stadion berkapasitas 48.712 kursi tersebut dirancang oleh arsitek Roger Taillibert.

Saat memasuki lobby utama stadion Parc Des Princes, sekeliling mata memandang akan disuguhi sederet cerita sejarah PSG yang tergambar di dinding. Setelah dimanjakan dengan kemewahan dan rentetan sejarah PSG yang diceritakan di sekeliling lobby utama, alunan denting piano juga mengiringi menyambut siapapun yang hadir di stadion tersebut.

Seorang pianis dengan sepenuh hati memainkan piano sambil tersenyum menyambut kehadiran para penonton. Tidak ketinggalan juga di lobby utama dipajang berbagai atribut resmi PSG seperti bendera, bola, piala, syal, topi, dan sepatu bola di lemari kaca.

Beranjak ke bagian atas stadion dengan menaiki sebuah eskalator, tibalah di tribune Stadion Parc des Princes yang kental dengan nuansa merah, putih, dan biru. Ketiga warna tersebut merupakan warna khas dari PSG.

Menuruni kembali eskalator akan membawa anda untuk sampai ke sebuah lorong. Lorong ini akan menuntun Anda melihat ruang ganti dan ruang loker yang biasanya dipergunakan para pemain PSG saat pertandingan. Berjalan keluar ruangan tersebut akan membawa kaki untuk menginjakkan rumput hijau lapangan.

Peraturan ketat akan menghentikan langkah Anda untuk merasakan berlari di rumput Stadion Par des Princes. Tidak perlu berkecil hati karena di pinggir lapangan terdapat bench para pemain PSG yang bisa dicoba untuk merasakan perasaan pemain PSG yang menunggu giliran turun ke lapangan.
Rasanya sudah cukup puas mengelilingi stadion yang luar biasa ini. Namun mengunjungi stadion tanpa menyaksikan pertandingan sepak bola tentu kurang lengkap.

Kebetulan pada hari itu akan segera dimulai pertandingan PSG VS Lille OSC pada 8 Februari pukul 7 malam. Para fans PSG sudah berdiri mengular di depan stadion bersiap masuk ke dalam stadion.

Bagi penonton VVIP untuk menuju pinggir lapangan stadion tidak lagi menggunakan eskalator, namun pengelola stadion telah menyediakan lift khusus untuk mereka.

Para penonton VVIP secara ekslusif diajak untuk melihat pemanasan para pemain PSG. Memang akses ini cukup terbatas dan diberikan jarak. Hal ini bertujuan untuk menjaga konsentrasi pemain sebelum pertandingan. Dari kejauhan nampak pemain bintang seperti Edinson Cavani, Ángel Di María, Hatem Ben Arfa dan para pemain lainnya mulai memasuki lapangan.

Setelah pemanasan para pemain selesai, penonton VVIP diajak kembali naik lantai atas dan diarahkan menuju ruangan berupa sky bar dengan kapasitas 60-80 orang untuk menyaksikan pertandingan dari bagian atas stadion. Di sky bar ini para penonton akan dijamu istimewa dengan berbagai makanan dan minuman yang dapat dinikmati sepuasnya kala menonton pertandingan.

Pengelola stadion cukup tegas mengatur usia penonton yang berhak menikmati fasilitas VVIP ini, syarat mutlak adalah penonton harus berusia 17 tahun ke atas.

Sebelum pertandingan dimulai, suasana semakin meriah. Suara sorak-sorai fans PSG yang begitu meriah dan bersemangat mengalahkan sebuah lagu yang diputar untuk menyambut kedatangan para pemain. Menonton langsung pertandingan sepak bola memang memberikan kesan berbeda.

Sorot lampu stadion dan hijaunya rumput lapangan nampak mencolok di malam hari. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 dengan kemenangan yang diraih oleh  Paris Saint-Germain.

Seluruh kisah mengagumkan di atas telah dialami oleh enam orang pemenang digital campaign #GelindingkePSG dan #DrifttoPSG. Campaign ini terwujud berkat kerja sama Achilles dan Corsa dengan PSG. Achilles dan Corsa sebagai ban buatan Indonesia sangat bangga dapat membawa para pemenang untuk merasakan pengalaman menonton pertandingan PSG langsung.

"Digital campaign ini adalah bentuk keseriusan Achilles dan Corsa untuk mengajak Indonesia agar termotivasi dan meraih mimpi lebih tinggi di dunia sepak bola. Ke depannya Achilles dan Corsa bersiap untuk kerja sama lainnya yang tidak kalah menarik bersama PSG. Selamat untuk seluruh pemenang, semoga perjalanan ke Paris dapat menginspirasi," tutur Katharine Wianna selaku Marketing Manager Achilles-Corsa.

Dituturkan oleh Katharine Wianna selaku Marketing Manager Achilles-Corsa, tujuan campaign ini diadakan selain untuk meningkatkan penjualan ban tentunya bertujuan untuk mewujudkan keinginan fans PSG di Indonesia. Setelah campaign ini selesai, berbagai kolaborasi dengan PSG telah menanti untuk diwujudkan pada tahun ini.


Editor :
Sumber : Corsa


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X