Striker seleksi tim nasional (timnas) Indonesia U-22, Ahmad Nur Hardianto, mengaku klop dengan taktik yang diterapkan pelatih Luis Milla.
Hardianto menjadi satu-satunya striker yang dipanggil untuk dua tahap seleksi. Kepercayaan Milla dibayar lunas oleh penggemar Diego Costa itu.
Pada sesi latihan tanding yang berlangsung di Lapangan Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Kamis (2/3/2017), Hardianto tampil tajam.
Pemain berusia 21 tahun itu mencetak dua gol sehingga timnya menang 2-0 dalam laga 2x40 menit. Mencakup sesi latihan tanding pada seleksi pertama, dia sudah mengoleksi tiga lesakan.
"Tidak lepas dari rekan-rekan saya yang memberikan dukungan penuh," kata Hardianto perihal faktor di balik performanya.
Baca Juga:
- Miris, Mantan Lawan Andik Vermansah Jual Sepatu Emas demi Sembuh Cedera
- Guru Bahasa Indonesia buat Stefano Lilipaly
- Siapa Pas Gantikan Ranieri yang Dipecat?
Selain bantuan pemain lain, striker Persela Lamongan itu menunjuk taktik Milla sebagai pendongkrak performanya. Dia didaulat sebagai penyerang tengah dalam formasi 4-3-3.
"Kalau di Persela, kami memainkan 4-4-2. Beda dengan timnas yang menerapkan 4-3-3. Saya sendiri merasa lebih nyaman dengan tiga penyerang," ucap Hardianto.
Hanya saja, tim pelatih tidak memberikan garansi kepada Hardianto untuk masuk skuad final pada SEA Games 2017.
Susunan 25 pemain baru ditentukan setelah seleksi ketiga yang berlangsung dari Selasa (7/3/2017) sampai Kamis (9/3/2017).
"Tidak peduli siapa yang mencetak gol, Hardianto atau pemain lain. Kami tetap melihat aspek lainnya untuk penilaian," kata Eduardo Perez sebagai asisten pelatih.
Ditambahkan Eduardo, evaluasi terhadap performa pemain bakal dilakukan melalui video rekaman selama proses seleksi.
Rapor Luis Milla ketika melatih tim nasional pic.twitter.com/ZtDtv8XJZP
— Juara (@Juara) January 20, 2017
Editor | : | |
Sumber | : | - |
Komentar