Bagi Manchester United, kesan trofi Piala Liga bukan karena kiprah mengesankan, tapi lebih karena situasi yang mengelilingi gelar. Namun, pada akhirnya, nuansa yang menentukan kemenangan 3-2 atas Southampton terletak pada mental pemenang.
Penulis: Christian Gunawan
Zlatan Ibrahimovic menyatakan diri datang ke Man United sebagai pemenang.
Ia menggelar bukti ketika mencetak gol tendangan bebas menawan, yang bersarang di pojok kanan gawang Soton tanpa bisa teraih kiper Fraser Forster, pada menit ke-19 laga puncak Piala EFL di Stadion Wembley pada Minggu (26/2/2017).
Setan Merah melanjutkan keunggulan 19 menit berselang. Diawali kerja sama apik beberapa pemain di sayap kanan, Marcos Rojo mengirim bola ke tengah depan kotak penalti ke Jesse Lingard.
Penyerang muda itu menempatkan bola di sudut kiri gawang Forster melalui dua kaki bek Maya Yoshida.
Man United tampak mendekati trofi pertama di bawah arahan Jose Mourinho. Sampai akhirnya mereka disadarkan dua gol Manolo Gabbiadini.
Tak hanya penyerang anyar The Saints itu meneruskan catatan selalu mencetak gol di tiga laga tim barunya setelah digaet dari Napoli.
Gabbiadini juga memperlihatkan naluri mencetak gol yang luar biasa hebat. Di pengujung paruh pertama, striker berusia 25 tahun itu menyodok umpan tarik James Ward-Prowse dari sayap kanan.
Gol keduanya tiga menit setelah jeda mengundang decak kagum. Menyusul tendangan pojok, bola sundulan melambung ke arah pemain Italia yang tengah dikawal Chris Smalling itu.
Sambil membelakangi gawang dan tanpa mengontrol bola lebih dulu, Gabbiadini melesakkan si kulit bulat ke pojok kiri gawang David De Gea.
Soton terus menekan. Sundulan Oriol Romeu menerpa mistar. Hingga akhirnya perbedaan itu berupa Ibra dan mental pemenangnya. Claude Puel, bos Saints, mungkin menyesali keputusan menarik Gabbiadini.
Sang striker, yang sebuah golnya dianulir wasit Andre Marriner, patut masygul di tepi lapangan. Waktu sudah memasuki menit ke-87.
Tak lama usai berkontribusi menyapu bola di depan gawangnya, Ibra membangun serangan yang berakhir dengan sundulannya menyambut umpan Ander Herrera dari sayap kanan.
Emosional
Zlatan Ibrahimovic membuktikan ucapannya.
“Gelar ini berkat usaha tim. Saya datang sebagai pemenang. Itulah yang saya lakukan: menang,” ucap Ibra usai laga.
“Kami bangkit dengan kualitas. Tim mungkin layak mendapatkan hasil yang lebih baik. Akan tetapi, ini adalah sepak bola. Selamat untuk Manchester United. Manolo Gabbiadini seharusnya mencetak tiga gol. Ia tentu merasakan kekecewaan besar. Kami tampil fantastis, tapi tanpa gelar. Saya berharap kami bisa mempertahankan level ini,” tutur Puel.
Mourinho tak menyanggah ketergantungan timnya kepada Ibra. Ia, secara mengejutkan, mengakui keunggulan lawan.
“Sejujurnya, Ibrahimovic yang memenangi laga ini bagi kami karena penampilan luar biasanya. Pogba juga tampil bagus, tapi Ibra luar biasa. Dalam sebuah laga dengan lawan yang mendominasi kami untuk waktu yang lama, Ibra membuat perbedaan dan memberi kami piala,” ucap Mou dikutip BBC.
Kontrak Ibrahimovic di Man United bakal habis pada akhir musim. Mou yakin penyerang berusia 35 tahun itu akan memperpanjang ikatannya hingga 2018.
“Saya tak pernah memohon, tapi bila diperlukan, para pendukung United mungkin bisa mendatangi rumahnya dan bertahan di sana. Namun, kami yakin ia akan bertahan untuk satu musim lagi,” ucap eks bos Chelsea itu.
Baca Juga:
- Stefano Pioli, Liga Champions atau Dipecat Inter Milan?
- Kutukan Juara Bertahan: Mourinho, Ranieri, Berikutnya Conte?
- Sang Diktator Itu Akhirnya Tinggalkan Palermo
Mou menjadi manajer pertama Man United yang memberikan gelar pada musim pertamanya di Old Trafford. Seberapa besar arti trofi ini, bisa disimak dari pengakuan pria Portugis itu tentang kelegaannya.
“Saya agak emosional. Tak mudah meraih gelar. Tak mudah mengatasi tekanan yang saya rasakan,” katanya.
Seiring berkurangnya beban, Mourinho bisa merasa lebih optimistis menatap masa depan. Pria berusia 54 tahun ini menyatakan perlunya tambahan dua atau tiga pemain ke dalam tim musim depan. Yang mungkin tak terelakkan sebagai konsekuensinya adalah penjualan pemain.
Wayne Rooney batal dimasukkan sebagai pengganti di Wembley karena Ibra mencetak gol kemenangan. Rooney mungkin sudah harus bersiap hengkang.
Namun, sebelum semuanya jelas, kubu Man United layak bergembira merayakan keberhasilan memenangi Piala Liga kelimanya sepanjang sejarah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar