Pusamania Borneo FC (PBFC) II dan Persib kembali bertemu di semifinal Piala Presiden, sama seperti edisi 2015. Kala itu, perang urat saraf antara pelatih Iwan Setiawan dan Djadjang Nurdjaman menjadi warna tersendiri dari laga tersebut. Tetapi, kini dipastikan hal itu tak akan terjadi lagi.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Budi Kresnadi
Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC) II, Ricky Nelson, memastikan hal-hal seperti edisi sebelumnya tak akan dilakukan. Ia merasa dirinya dan materi anak didiknya, tak lebih baik dibandingkan Djadjang Nurdjaman dan Atep dkk.
"Saat ini, kami harus merendah. Lawan adalah tim kuat yang sulit dikalahkan. Borneo bukan apa-apa dibanding Persib. Wartawan saja enggan mewancarai kami, tentu hal berbeda dibandingkan mereka," ucap Ricky sambil tertawa.
"Hal itu bukan bercanda, tetapi kenyataan. Meski begitu, kami terus memompa semangat anakanak untuk terus membuktikan diri," ujarnya.
Kini, tim yang semula tak berniat ikut ambil bagian di Piala Presiden mulai mengarahkan fokus ke semifinal. Analisis taktik dan strategi sudah menjadi coret-coretan di buku catatan Ricky.
Status tuan rumah di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (2/3/2017), dalam partai perdana menjadi poin yang ditekankan oleh tim pelatih. Bermain dihadapan pendukungnya, Asri Akbar dkk siap memperagakan sepak bola menyerang untuk mengincar gol.
Target itu tentu menjadi barang mewah bagi Borneo. Pasalnya, hingga babak 8 besar (4 laga), mereka hanya mengoleksi sebiji gol. Angka tersebut terpaut tujuh dari Persib.
"Kami sadar ketajaman jadi nilai minus. Sejak awal, second line kami memang kurang maksimal mendukung serangan karena komposisi gelandang dihuni pemain tipe bertahan. Tapi, kami segera perbaiki itu untuk melawan Persib," tutur eks juru taktik Villa 2000 itu.
Baca Juga:
- Miris, Mantan Lawan Andik Vermansah Jual Sepatu Emas demi Sembuh Cedera
- Juara Piala Liga, Man United Tetap Finis di Luar Zona Eropa?
- Gara-gara Selfie dengan Pemain, Remaja Ini Diseret ke Pengadilan
Pengganti Sergio
Di sisi tim tamu, Djadjang sedang gusar lantaran striker andalannya, Sergio van Dijk, hampir dipastikan absen lantaran cedera lutut kiri. Hal ini tentu menjadi masalah serius.
Sang pelatih menilai pertahanan Borneo sangat kokoh sehingga perlu pemain terbaik untuk membongkar pertahanannya.
"Kelihatannya kami harus mencari striker alternatif. Namun, kami tak khawatir karena masih punya stok pemain yang bisa diplot sebagai striker," katanya.
Ia menyebut Matsunaga Shohei, Tantan, serta pemain Persib U-21, Angga Febriyanto, layak sebagai kandidat pengganti Sergio.
Nama Shohei pun yang paling berpeluang mengisi posisi ujung tombak. Opsi itu sudah dicoba pada babak perempat final setelah Sergio ditarik keluar.
"Siapa pun yang nanti diturunkan, kami harap bisa tampil maksimal karena lini belakang PBFC cukup tangguh," ucap pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar