Eriyanto pernah menjadi perhatian nasional tujuh tahun silam. Ketika itu, pemuda asal Kampung Gulingjawa Citajur, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, ini terpilih sebagai kapten terbaik di turnamen Milan Junior Camp.
Penulis: Andrew Sihombing/Suci Rahayu
Eri, sapaan Eriyanto, juga punya cerita manis bersama timnas junior Indonesia. Ia merupakan bagian skuat Indonesia U-17 asuhan Indra Sjafri yang menjadi juara di turnamen HKFA International Youth Football Invitation Tournament pada 2013.
Pencapaian ini tidak otomatis membuat kariernya langsung mulus di bal-balan nasional. Beberapa tahun silam, sejumlah media nasional sempat ramai dengan kisah pilu Eri yang harus mengurusi domba peliharaan karena tak ada klub yang berminat membinanya.
Sempat cuma memperkuat klub kecil, karier sang pemain baru kembali ke trek yang diimpikannya pada awal tahun ini. Pertengahan bulan lalu, Eri resmi direkrut tim kasta teratas Madura United dari PSIR Rembang.
"Karier saya sempat terkendala karena tidak ada relasi ke tim-tim level ISL. Rezeki itu baru datang sekarang setelah manajemen Madura United menawari saya ikut latihan dan menilai saya sesuai dengan kebutuhan tim," kata Eri kepada Tabloid BOLA.
Di Piala Presiden 2017, bek kanan berusia 20 tahun ini tampil sebagai starter saat menghadapi Perseru Serui dan PSCS. Kendati demikian, penampilan Eri rupanya belum betul-betul meyakinkan. Hal ini tersirat dari pernyataan pelatih Gomes de Oliveira.
"Eriyanto merupakan pemain muda yang punya potensi. Tetapi, dia masih kurang jam terbang. Eri butuh lebih banyak bermain untuk bisa berkembang dan lebih baik di level tertinggi," ucap pelatih asal Brasil tersebut.
Belajar
Bukan hanya Eri yang ditantang untuk bisa mengembangkan kemampuan. Bomber muda asal Papua, Fredi Jefferson Isir, setali tiga uang.
Manajemen Sapi Ngamuk bisa dibilang cukup yakin dengan potensi Fredi. Itulah sebabnya buah hati pasangan Gustaf Isir dan Maria Asmuruf tersebut diberi kontrak berdurasi dua tahun.
Fredi mencuri perhatian di PON Jawa Barat tahun lalu. Kendati gagal merebut medali emas, ia tercatat sebagai top scorer bersama Ady Setiawan (Sulawesi Selatan) dan Andri Faisal Amru (Sulawesi Selatan) dengan torehan lima gol.
Gol terakhir di ajang ini dicetaknya saat Papua menang tipis 1-0 kontra Sumatra Selatan di perebutan tempat ketiga alias medali perunggu.
Kiprah Fredi pun cukup meyakinkan di partai uji coba. Ia mencetak gol saat menghadapi Tunas Remaja Ledokombo serta Persatu Tuban.
Hanya, Gomes rupanya belum terlalu yakin menurunkan sang pemain di Piala Presiden. Fredi baru dimainkan sekali, itu pun hanya selama 28 menit saat masuk dari bangku cadangan di laga kontra Perseru Serui.
Fredi bukannya tak sadar dengan minimnya kans bermain ini. Tapi, ia tak mau resah. "Bersabar saja dan tetap berlatih. Kesempatan pasti datang dan akan saya bukti kan bahwa saya mampu," ucapnya.
Baca Juga:
- Miris, Mantan Lawan Andik Vermansah Jual Sepatu Emas demi Sembuh Cedera
- Juara Piala Liga, Man United Tetap Finis di Luar Zona Eropa?
- Gara-gara Selfie dengan Pemain, Remaja Ini Diseret ke Pengadilan
Fredi memang mesti mampu memelihara api keyakinan tersebut. Tanpa hal itu, optimisme Gomes akan potensinya bisa jadi tak berarti. Ya, sang pelatih memang yakin Fredi bisa berkembang jauh lebih baik.
"Isir pemain yang berani dan punya kecepatan. Dia belum banyak mendapatkan kesempatan bermain untuk saat ini, tapi saya yakin ketika kesempatan itu datang dia akan menjadi pemain hebat," tutur Gomes.
Minimnya kesempatan bermain Fredi saat ini bisa dimaklumi. Lini depan Sape Kerrab sudah diisi nama besar sekelas Greg Nwokolo dan Luis Carlos Junior.
Belum lagi pemain-pemain top seperti Bayu Gatra, Slamet Nurcahyono, atau seniornya asal Papua, Engelberd Sani. Kondisi ini bisa saja terulang di Liga 1 nanti. Bukan tak mungkin Gomes akan tetap memercayai duet Greg dan Luis Carlos.
"Mungkin mereka dipilih oleh pelatih karena memang lebih berpengalaman. Walau begitu, saya akan berusaha dan berlatih lebih keras serta mengeluarkan semua kemampuan supaya bisa dipercaya oleh pelatih," ucap Fredi.
"Toh saya bisa belajar dari kelebihan mereka dalam hal ketenangan bermain serta penyelesaian akhir yang akurat," katanya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar