Jorge Sampaoli banyak dipuji karena langsung mampu menempatkan Sevilla ke dalam jalur perburuan gelar pada musim pertamanya berkarier di La Liga. Namun, ada yang menyebut sang pelatih berkepala plontos itu masih harus banyak belajar.
Penulis: Sem Bagasakara
Eks pelatih Barcelona dan Argentina, Gerardo "Tata" Martino, adalah yang mengeluarkan pendapat itu. Lantas, apa yang kurang dari Sampaoli?
Sampaoli tampak sempurna karena sukses membuat Sevilla menampilkan sepak bola atraktif dan mencatat rekor poin tertinggi pada paruh pertama musim di sepanjang sejarah klub.
Pada 15 Oktober 2016, pelatih asal Cile itu juga mengantar Sevilla memutus tabu dengan cara menang 3-2 di kandang Leganes. Itu adalah tripoin tandang pertama Los Nervionenses sejak 23 Mei 2015!
Kerinduan lain yang belum terobati barangkali adalah meraih kemenangan atas Bilbao. Pada pertemuan pertama musim ini di San Mames Barria, Pablo Sarabia dkk. kalah 1-3. Hasil itu adalah kekalahan pertama Sevilla asuhan Sampaoli di La Liga 2016/17.
Artinya, dalam tiga perjumpaan terakhir dengan klub beralias Los Leones (Sang Singa) itu, Sevilla selalu keok. Bilbao seperti selalu menghadirkan kenangan buruk bagi Sampaoli.
Pada 26 September 1998, Sampaoli yang masih merintis karier kepelatihan di Argentina datang berkunjung ke Spanyol guna menyaksikan laga Bilbao vs Real Madrid.
Sampaoli sangat kecewa karena ia melewatkan babak pertama laga. Kala itu, dirinya datang terlambat ke San Mames karena mampir terlebih dahulu ke sebuah bar.
Pelatih penyuka musik rock itu paham betul soal apa yang mesti dilakukannya untuk menghalau kenangan buruk dengan Bilbao.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.746 |
Komentar