Torehan 17 gol di ajang TSC 2016 bukan jaminan bagi Luis Carlos Junior untuk mudah beradaptasi dengan klub barunya, Madura United. Belum tampil maksimal, posisi Junior pun mulai dievaluasi oleh manajemen.
Junior didatangkan oleh Madura United dari Barito Putera.
Ia diplot untuk menggantikan posisi Pablo Rodriguez Aracil yang tidak diperpanjang lagi kontraknya. Namun, sejauh ini Junior masih belum bisa menunjukkan kelasnya sebagai penyerang haus gol.
“Kami sedang mengevaluasi, apakah perlu striker atau playmaker. Kesimpulan sementara, striker ini akan kami evalusi,” terang Achsanul Qosasih, Presiden Madura United.
Achsanul sebenarnya tidak meragukan kualitas Junior. Ia menduga bahwa Junior tidak mampu cepat beradaptasi dengan permainan Laskar Sape Kerap. Padahal, pemain asal Brasil tersebut sudah mendapatkan kesempatan tampil reguler di Piala Presiden 2017.
Baca Juga:
- Sempat Takut, Perotti Buka Rahasia di Balik Eksekusi Penalti 10 Cm
- Man United Juara Piala Liga Inggris, Biodata Twitter Liverpool Berubah
- Diganti Menit Ke-46, Patrice Evra Mengaku Lupa Cara Bermain Bola
“Kalau tidak di Madura, mungkin ia bagus. Tetapi, sepertinya dia sulit adaptasi dengan gaya bermain di Madura yang agresif ini. Ia terkadang masih salah kontrol, susah balik badan, dan akhirnya kehilangan bola,” ulas Achsanul.
Achsanul lantas menyoroti masalah mental Junior. Pria yang akrab disapa AQ ini melihat Junior punya problem mental yang cukup serius.
Ia menilai Junior sering terlihat pucat sebelum pertandingan.
“Sepertinya dia tidak bisa mengimbangi permainan kami. Saya lihat dia kurang percaya diri, stress, dan saya lihat memang wajahnya pucat saat sebelum bermain,” tambah AQ.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar