PALEMBANG, JUARA.net – Sriwijaya FC mengirimkan surat resmi ke PSSI. Mereka untuk meminta laga perempat final Piala Presiden 2017 kontra Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017) diselidiki PSSI.
Pada pertandingan itu, Sriwijaya FC menilai timnya banyak dirugikan saat anak asuh Widodo Cahyono Putro kalah tipis 0-1.
Mereka merasakan banyak dirugikan oleh kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa, yang menjadi pengadil laga tersebut.
”Kami akan mengirim surat resmi kepada PSSI untuk meminta dilakukan investigasi dalam laga tersebut,” kata Achmad Haris, sekretaris tim Sriwijaya FC di Palembang, Senin (27/2/2017).
”Di mana, wasit yang memimpin pertandingan tersebut selain kurang tegas, juga tidak memberikan perlindungan terhadap pemain."
Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris
”Di mana, wasit yang memimpin pertandingan tersebut selain kurang tegas, juga tidak memberikan perlindungan terhadap pemain. Sehingga, wasit itu membahayakan pemain yang berlaga di lapangan.”
Menurut Haris, tekel keras yang dilakukan oleh pemain Arema FC, Cristian Gonzales terhadap Rudolof Yanto Basna pada pertengahan babak pertama menjadi hal yang sangat fatal.
Yanto Basma harus mengalami patah hidung dan harus mendapatkan perawatan di RS PKU Solo. Kejadian seperti ini bukan hanya pertama dialami oleh Sriwijaya FC, tetapi berkali-kali pada laga itu.
”Sebelumnya di Piala Gubernur Kaltim 2016, Firman Utina dilanggar keras. Sehingga, dia harus absen selama dua bulan,” tutur Haris.
”Pada TSC 2016, Ichsan Kurniawan mengalami hal yang sama sehingga harus dioperasi dan hingga sekarang belum sembuh,” ujarnya.
Selain meminta perlindungan pemain, Sriwijaya FC juga meminta kepada PSSI agar kualitas wasit ditingkatkan. Sehingga, para pengadil di lapangan tidak merugikan tim atau pemain yang berlaga.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar