Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kirim Surat ke PSSI, Sriwijaya FC Minta Laga Kontra Arema FC Diselidiki

By Noverta Salyadi - Senin, 27 Februari 2017 | 20:19 WIB
Pemain Arema FC, Ferry Aman Saragih saat mendapatkan kartu merah dari wasit Abdul Rahman Salasa dalam laga kontra Sriwijaya FC pada perempat final Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017).
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Pemain Arema FC, Ferry Aman Saragih saat mendapatkan kartu merah dari wasit Abdul Rahman Salasa dalam laga kontra Sriwijaya FC pada perempat final Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017).

PALEMBANG, JUARA.net – Sriwijaya FC mengirimkan surat resmi ke PSSI. Mereka untuk meminta laga perempat final Piala Presiden 2017 kontra Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017) diselidiki PSSI.

Pada pertandingan itu, Sriwijaya FC menilai timnya banyak dirugikan saat anak asuh Widodo Cahyono Putro kalah tipis 0-1.

Mereka merasakan banyak dirugikan oleh kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa, yang menjadi pengadil laga tersebut.

”Kami akan mengirim surat resmi kepada PSSI untuk meminta dilakukan investigasi dalam laga tersebut,” kata Achmad Haris, sekretaris tim Sriwijaya FC di Palembang, Senin (27/2/2017).

”Di mana, wasit yang memimpin pertandingan tersebut selain kurang tegas, juga tidak memberikan perlindungan terhadap pemain."

Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris

”Di mana, wasit yang memimpin pertandingan tersebut selain kurang tegas, juga tidak memberikan perlindungan terhadap pemain. Sehingga, wasit itu membahayakan pemain yang berlaga di lapangan.”

Menurut Haris, tekel keras yang dilakukan oleh pemain Arema FC, Cristian Gonzales terhadap Rudolof Yanto Basna pada pertengahan babak pertama menjadi hal yang sangat fatal.

Yanto Basma harus mengalami patah hidung dan harus mendapatkan perawatan di RS PKU Solo. Kejadian seperti ini bukan hanya pertama dialami oleh Sriwijaya FC, tetapi berkali-kali pada laga itu.

”Sebelumnya di Piala Gubernur Kaltim 2016, Firman Utina dilanggar keras. Sehingga, dia harus absen selama dua bulan,” tutur Haris.

”Pada TSC 2016, Ichsan Kurniawan mengalami hal yang sama sehingga harus dioperasi dan hingga sekarang belum sembuh,” ujarnya.

Selain meminta perlindungan pemain, Sriwijaya FC juga meminta kepada PSSI agar kualitas wasit ditingkatkan. Sehingga, para pengadil di lapangan tidak merugikan tim atau pemain yang berlaga.

Baca juga:

”Pada laga kemarin, ada beberapa kali keputusan kontroversial seperti handsball dan pelanggaran di kotak penalti selalu diabaikan oleh wasit,” ucap Haris.

Dituturkan Haris, Sriwijaya FC juga mendapat informasi bahwa Abdul Rahman Salasa bukanlah wasit yang sebelumnya dipersiapkan untuk memimpin laga Sriwijaya FC kontra Arema FC.

Seharusnya, wasit cadangan kemarin yang menggantikan.

”Tetapi kemudian, dia diganti oleh Abdul Rahman Salasa. Padahal kedua pelatih sudah memprediksi bahwa pertandingan akan berlangsung ketat sehingga diperlukan wasit yang adil dan tegas,” kata Haris.

Ditambahkan, mereka mengakui kekalahan, tetapi apa yang dilakukan sekarang tidak lain untuk kemajuan sepak bola nasional ke depan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X