Dua pertandingan sulit menyambut Liverpool FC pada Maret. Agenda pelik tersebut justru menjadi pintu menuju jadwal yang seharusnya ringan bagi klub beralias The Reds pada sisa musim ini.
Liverpool menutup bulan Februari ini dengan partai di kandang juara bertahan yang sedang terpuruk, Leicester City, Senin (27/2/2017) atau Selasa dini hari WIB.
Setelah itu, pasukan Juergen Klopp siap berpeluh dengan menjamu Arsenal di Anfield (4/3/2017).
Diselingi duel kontra Burnley (12/3/2017), The Reds lantas bakal melakoni lawatan sulit ke markas tim pesaing di papan atas, Manchester City (19/3/2017).
Rangkaian agenda tersebut berat karena berarti duel langsung kontra Arsenal dan Man City, yang juga menghuni barisan top six atau enam tim teratas di klasemen saat ini.
Klopp boleh lega lantaran jadwal Liverpool seusai dua big match tersebut lumayan menguntungkan. Liverpool tak akan lagi menghadapi tim enam besar dari April sampai akhir musim.
Rangkaian jadwal itu lebih ringan dibandingkan pesaing lain, yakni trio Arsenal (peringkat 4), Manchester City (3), dan Manchester United (6).
Mereka sama-sama masih harus melakoni empat laga head-to-head lawan sesama penghuni enam besar di klasemen saat ini.
Masalahnya, Liverpool mengalami sindrom unik. Philippe Coutinho cs sepertinya justru lebih mantap menanti duel kontra tim besar karena hasil-hasil mereka lebih meyakinkan saban meladeni rival kuat.
Simak rekor keren Si Merah ketika menghadapi Tottenham (2-0, 1-1), Man United (1-1, 0-0), Arsenal (4-3), Man City (1-0), dan Chelsea (1-1, 2-1). Ya, mereka belum terkalahkan!
Sebaliknya, agenda "ringan" mulai April justru berpotensi merugikan bagi Liverpool andai penyakit mereka yang kerap melempem saat meladeni rival-rival di bawahnya kumat.
Baca Juga:
- Penurunan Drastis Leicester City dalam Angka
- Kutukan Juara Bertahan: Mourinho, Ranieri, Berikutnya Conte?
- Sergio van Dijk Mungkin Bisa Turun pada Leg Kedua Piala Presiden
Buktinya jelas. Empat kekalahan The Reds dari 25 laga terjadi ketika mereka bertemu lawan yang seharusnya bisa ditaklukkan.
Masing-masing adalah Hull City (0-2), Swansea City (2-3), Bournemouth (3-4), dan Burnley (0-2). Kuartet tim semenjana itu kini berada di luar susunan 10 besar klasemen.
Melihat fakta tersebut, Klopp tak membeda-bedakan nilai sebuah kemenangan. Dia bertekad menyapu bersih hasil meyakinkan saat melawan tim papan atas maupun semenjana.
Target finis di empat besar untuk lolos ke Liga Champions 2017-2018 menjadi bidikan yang terdekat bagi Liverpool.
"Liga Champions adalah kompetisi yang kami inginkan. Kami mau menjadi bagian ajang itu. Demi lolos ke sana, tim harus memenangi banyak pertandingan," ucap Klopp, dikutip dari Mirror.
Jumlah Sisa Partai Head-to-Head antara Sesama Tim 6 Besar
- Chelsea: 2 kali (vs Manchester City, vs Manchester United)
- Tottenham: 2 (vs Arsenal, vs Manchester United)
- Manchester City: 4 (vs Liverpool, vs Arsenal, vs Chelsea, vs Manchester United)
- Arsenal: 4 (vs Liverpool, vs Manchester City, vs Tottenham, vs Manchester United)
- Liverpool: 2 (vs Arsenal, vs Manchester City)
- Manchester United: 4 (vs Chelsea, vs Tottenham, vs Arsenal, vs Manchester City)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sky Sports, Mirror, Liverpool FC |
Komentar