Manajer tim nasional Republik Irlandia, Martin O'Neill, menutup kemungkinan kembali menangani Leicester City untuk menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat pada Kamis (23/2/2017).
Buruknya performa Leicester sepanjang musim 2016-17 ini membuat Ranieri kehilangan posisinya sebagai manajer.
Beberapa nama mulai dirumorkan bakal menjadi penerusnya, seperti Roberto Mancini, Guus Hiddink, dan tak terkecuali O'Neill.
Pria berumur 64 tahun tersebut bukanlah sosok asing bagi para penggemar The Foxes. Selama lima tahun menangani Leicester (1995-2000), ia membawa klub promosi ke Premier League dan meraih dua titel Piala Liga Inggris.
O'Neill menegaskan bahwa ia ogah kembali melatih Leicester. Ia mengaku menikmati pekerjaannya sebagai pelatih timnas.
Baca Juga:
- Kutukan Juara Bertahan: Mourinho, Ranieri, Berikutnya Conte?
- Barcelona dan Kisah Kebangkitan Terhebat di Pentas Antarklub Eropa
"Saya sangat nyaman menjadi manajer internasional dan kami memiliki pekerjaan untuk dilakukan. Saya tidak akan pergi (dari timnas). Saya sangat menikmatinya untuk saat ini," ucap dirinya, seperti yang dikutip BBC.
Kesalahan beberapa pemain diisukan menjadi salah satu faktor utama di balik pemecatan Ranieri.
Kendati Kasper Schmeichel dan Jamie Vardy telah membantahnya, O'Neill menyatakan bahwa pemain memang memiliki pengaruh besar di dalam sebuah klub.
"Saya bermain di masa ketika para pemain tidak memiliki kekuatan. Tidak memiliki pengaruh sama sekali memang tidak benar, tetapi semuanya telah berubah ke arah yang benar-benar berbeda. Para pemain sangat berpengaruh, termasuk mereka yang biasa-biasa saja," tuturnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC |
Komentar