Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Martin O'Neill Ogah Latih Leicester

By Evans Simon - Senin, 27 Februari 2017 | 08:20 WIB
Reaksi pelatih Republik Irlandia, Martin O'Neill, dalam laga kontra Swedia di Grup E Piala Eropa 2016, 13 Juni 2016.
MATTHIAS HANGST/GETTY IMAGES
Reaksi pelatih Republik Irlandia, Martin O'Neill, dalam laga kontra Swedia di Grup E Piala Eropa 2016, 13 Juni 2016.

Manajer tim nasional Republik Irlandia, Martin O'Neill, menutup kemungkinan kembali menangani Leicester City untuk menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat pada Kamis (23/2/2017).

Buruknya performa Leicester sepanjang musim 2016-17 ini membuat Ranieri kehilangan posisinya sebagai manajer.

Beberapa nama mulai dirumorkan bakal menjadi penerusnya, seperti Roberto Mancini, Guus Hiddink, dan tak terkecuali O'Neill.

Pria berumur 64 tahun tersebut bukanlah sosok asing bagi para penggemar The Foxes. Selama lima tahun menangani Leicester (1995-2000), ia membawa klub promosi ke Premier League dan meraih dua titel Piala Liga Inggris.

O'Neill menegaskan bahwa ia ogah kembali melatih Leicester. Ia mengaku menikmati pekerjaannya sebagai pelatih timnas.

Baca Juga:

"Saya sangat nyaman menjadi manajer internasional dan kami memiliki pekerjaan untuk dilakukan. Saya tidak akan pergi (dari timnas). Saya sangat menikmatinya untuk saat ini," ucap dirinya, seperti yang dikutip BBC.

Kesalahan beberapa pemain diisukan menjadi salah satu faktor utama di balik pemecatan Ranieri.

Kendati Kasper Schmeichel dan Jamie Vardy telah membantahnya, O'Neill menyatakan bahwa pemain memang memiliki pengaruh besar di dalam sebuah klub.

 

I must have written and deleted my words to this post a stupid amount of times! I owed Claudio to find the right and appropriate words! Claudio has and always will have my complete respect! What we achieved together and as a team was the impossible! He believed in me when many didn't and for that I owe him my eternal gratitude. There is speculation I was involved in his dismissal and this is completely untrue, unfounded and is extremely hurtful! The only thing we are guilty of as a team is underachieving which we all acknowledge both in the dressing room and publicly and will do our best to rectify. I wish Claudio the very very best in whatever the future holds for him. Thank You Claudio for everything.

A post shared by Jamie Vardy (@vardy7) on

 "Saya bermain di masa ketika para pemain tidak memiliki kekuatan. Tidak memiliki pengaruh sama sekali memang tidak benar, tetapi semuanya telah berubah ke arah yang benar-benar berbeda. Para pemain sangat berpengaruh, termasuk mereka yang biasa-biasa saja," tuturnya.

Leicester akan menjalani laga lanjutan Premier League melawan Liverpool di Stadion King Power pada Senin (27/2/2017).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X