Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Vardy: Pemecatan Ranieri Bukan Salah Saya

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 26 Februari 2017 | 10:11 WIB
Penyerang Leicester City, Jamie Vardy (kiri), berbincang dengan sang manajer, Claudio Ranieri, dalam pertandingan Premier League melawan Hull City di KCOM Stadium, Hull, Inggris, 13 Agustus 2016.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Penyerang Leicester City, Jamie Vardy (kiri), berbincang dengan sang manajer, Claudio Ranieri, dalam pertandingan Premier League melawan Hull City di KCOM Stadium, Hull, Inggris, 13 Agustus 2016.

 Penyerang Leicester City, Jamie Vardy, angkat bicara soal pemecatan manajer Claudio Ranieri. Dia menolak anggapan bahwa didepaknya Ranieri karena kesalahan para pemain The Foxes.

Ranieri dicopot dari jabatannya hanya sembilan bulan setelah membawa Vardy dkk menjuarai Premier League musim 2015-2016 yang merupakan gelar perdana klub asal East Midlands, Inggris, tersebut.

Keputusan ini diambil menyusul anjloknya prestasi Leicester. Mereka terpuruk di liga domestik, tersingkir di Piala FA, dan teranyar kalah di kandang Sevilla pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions (22/2/2017).

Vardy mengungkapkan pendapatnya lewat foto Ranieri yang dia unggah di Instagram. Dia membantah berkontribusi dalam pemecatan Ranieri.

"Saya selalu menghormati Claudio. Spekulasi bahwa saya terlibat dalam pemecatannya tidak benar dan sangat menyakitkan," tulisnya. 

"Leicester salah karena tidak mencapai target yang seharusnya dan akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi yang ada," kata Vardy.

 

I must have written and deleted my words to this post a stupid amount of times! I owed Claudio to find the right and appropriate words! Claudio has and always will have my complete respect! What we achieved together and as a team was the impossible! He believed in me when many didn't and for that I owe him my eternal gratitude. There is speculation I was involved in his dismissal and this is completely untrue, unfounded and is extremely hurtful! The only thing we are guilty of as a team is underachieving which we all acknowledge both in the dressing room and publicly and will do our best to rectify. I wish Claudio the very very best in whatever the future holds for him. Thank You Claudio for everything.

A post shared by Jamie Vardy (@vardy7) on

Bak sejalan dengan performa Leicester yang menurun, Vardy juga seolah kehilangan produktivitas di depan gawang lawan.

Dia menjadi salah satu bagian penting saat Leicester juara musim lalu dengan 24 gol di Premier League.

Namun, memasuki musim 2016-2017, sinar Vardy redup dengan hanya mencetak lima gol dari 20 kali tampil di Premier League.

Terakhir, dia menyumbang gol ketika Leicester kalah 1-2 dari Sevilla.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Instagram, BBC, Opta


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X