Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hanif Sjahbandi, Bintang Muda yang Takut Salah Oper Bola ke Bustomi

By Minggu, 26 Februari 2017 | 14:01 WIB
Gelandang Arema FC, Hanif Abdulrauf Sjahbandi, dalam sesi latihan timnas U-22 Indonesia di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Rabu (22/2/2017) sore.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET
Gelandang Arema FC, Hanif Abdulrauf Sjahbandi, dalam sesi latihan timnas U-22 Indonesia di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Rabu (22/2/2017) sore.

"Sejak dulu, saya memang menyukai sepak bola. Bahkan, saya lebih serius menggeluri sepak  bola dibandingkan dengan sekolah. Hingga akhirnya satu hingga dua tahun belakangan saya menetapkan sepak bola sebagai pilihan hidup."

Penulis: Kukuh Wahyudi

Kalimat itu keluar dari mulut Hanif Sjahbandi. Remaja tersebut kini tengah berjuang menembus skuat utama SEA Gemas 2017 di bawah arahan pelatih Luis Milla.

Bila menelusuri rekam jejak Hanif kecil, ia sudah mempunyai minat berlebih di dunia kulit bundar.

Hanif pernah mengikuti ajang pencarian bakat bertajuk Manchester United Soccer School edisi 2011.

Ia pun terpilih menjadi yang terbaik di tahap awal dan mendapatkan tiket ke World Skills Final.

 

Baca Juga:

Selain itu, ia juga pernah menjalani trial di Stoke City pada 2012 dan sempat mencoba seleksi di Tokyo FC tahun lalu.

Dari mana minat Hanif di sepak bola muncul?

"Sebelum sekolah, dulu saya sering dibelikan hadiah bola mainan oleh Ayah. Dari situ berlanjut suka hingga bisa bermain sepak bola dan masuk SSB," ucap pemain kelahiran 7 April 1997 itu.

"Film-film kartun dulu juga banyak yang tentang sepak bola. Dari situ euforianya mengena dan berlanjut hingga kini," ujarnya melanjutkan.

Namun, saat kecil dulu, dirinya sama sekali belum terpikirkan menjadi pemain profesional seperti sekarang yang sempat berseragam Persiba dan kini membela panji Arema.

"Dulu, sepak bola hanya untuk senang-senang. Keputusan yang sulit harus saya ambil setelah tamat sekolah pada tahun 2014. Memilih antara sepak bola atau kuliah," kata pemain yang pernah menimba ilmu di SSB Two Touch Bekasi dan Indonesia Football Academy tersebut.

Grogi di Arema

Kerja keras dan fokus Hanif Sjahbandikini berbuah.

Pertama, ia naik kasta timnas. Setelah memperkuat Indonesia U-19 (2016), kini ia menjalani seleksi Indonesia U-22.

Buah kedua adalah memperkuat Arema.

Ia hampir tak percaya bisa direkrut oleh klub dengan sejarah mentereng seperti Arema.

Namun, Hanif justru merasa tertekan jika dipercaya tampil.

"Tekanan dari suporter mungkin sudah biasa. Suatu hal baru bagi saya adalah saat bermain bareng dengan Ahmad Bustomi, Ahmad Alfarizi, dan nama-nama besar lain. Saya grogi, takut salah oper bola atau kesalahan lain," tuturnya.

Meski begitu, Hanif merasa beruntung ternyata senior-senornya di Arema sangat baik terhadap pilar-pilar muda seperti dirinya.

Ia pun semakin betah dan kian bersemangat mendribel bola untuk berjaya di klub dan timnas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X