Sejak nama Luis Milla mencuat sebagai calon arsitek timnas, banyak orang mengaitkan Indonesia akan disulap mampu bermain tiki-taka ala Spanyol, negara asal Milla. Namun, pernyataannya setelah sesi latihan perdananya, Milla justru mengungkapkan ketidaksukaannya dengan istilah tiki-taka.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Baginya, Indonesia bisa bermain dengan cara lain dan dengan istilah lain.
"Secara pribadi pun, saya tidak terlalu suka dengan istilah tiki-taka. Dalam sepak bola masih banyak taktik yang bisa diterapkan," kata eks pelatih junior Spanyol itu.
Sebenarnya wajar jika Milla berbicara seperti itu. Pasalnya, dia bersama Indra Sjafri (U-19) dan Fachri Husaini (U-16) dibebani misi menemukan gaya main khas Indonesia.
Terlepas dari hal itu, Milla mengaku puas dengan kinerja 25 anak pilihannya di seleksi tahap pertama. Ia memanfaatkan agenda tersebut untuk mengenal lebih dalam karakter pemain-pemain Tanah Air.
"Objek latihannya adalah melihat dan mengenal pemain. Hal itu sangat penting buat saya. Selain memantau cara pemain, attitude di luar lapangan menjadi perhatian," ucapnya.
Ia pun menambahkan bukan hanya dirinya yang harus mengenal pemain. Pemain pun harus sebaliknya, mengenal dan memahami pola pikirnya.
Di sisi pemain, banyak yang menyambut antusias mengikuti seleksi tahap awal. Bayang-bayang kebesaran Milla sebagai pemain dan pelatih menghipnotis mereka.
Baca Juga:
- Eks Anak Asuh Cetak Gol, Luis Milla Buka Suara
- Mourinho Anggap Undian Kontra FC Rostov Mimpi Buruk
- 5 Pemain yang Terlalu Cepat Pergi dari Man United
"Sangat senang bisa ambil bagian di seleksi. Dia (Milla) sangat disiplin dan sungguh-sungguh berbagi ilmu. Saya yakin Indonesia bisa mendapatkan emas SEA Games," tutur Hansamu Yama.
Terkait sesi seleksi selanjutnya, Milla bakal memulangkan beberapa nama dari sesi pertama dan memasukkan nama baru di sesi kedua. Soalnya, masih banyak pemain muda berkualitas yang sudah mengantre.
"Mungkin akan kami coba terus untuk mencari yang terbaik. Di Indonesia masih ada Dendi Sulistyawan, Dimas Drajat, dan Muchlis Hadi Ning," tutur Bima Sakti, asisten pelatih timnas.
Selain pemain yang mengantre, uji coba pun demikian. Jadwal kontra Singapura sudah menanti di Stadion Pakansari, 25 dan 27 Maret 2017.
Hal-hal Baru di Era Milla:
1. Rekaman Latihan
Luis Milla merekam latihan timnas lewat kamera Gopro. Posisi kamera ditempatkan di lapangan dengan menggunakan tiang setinggi sekitar tiga meter sebagai penyangga.
"Rekaman itu akan diputar saat evaluasi latihan," tutur Danurwindo, Direktur Teknik PSSI.
2. Kumpul dan Pendekatan Personal
Biasanya, pelatih akan mengumpulkan pemain setelah latihan untuk evaluasi. Tapi, Milla memiliki ritual khusus yang mengharuskan pemain mendengar arahan di kelas dari tim pelatih sebelum latihan.
Selain itu, selama pelatnas Milla akan memanggil satu-satu pemain untuk mengenal kepribadian pemain.
3. Medis Lebih Modern
Dokter timnas dari masa ke masa, Syarif Alwi, membeberkan penanganan medis di era Milla akan lebih canggih dan modern.
Namun, dokter yang akrab disapa Papih itu belum siap menyebutkan secara rinci metode apa yang membedakan dari cara sebelumnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar