Quique Sanchez Flores menjanjikan mimpi indah bagi para fan Espanyol musim ini. Namun, problem cedera pemain yang datang silih berganti bisa membuyarkan rencana pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Penulis: Sem Bagaskara
Finis di zona Eropa adalah misi Espanyol. Bukanlah sebuah target yang mulukmuluk mengingat Los Periquitos cuma berjarak tujuh poin dari peringkat enam, yang merupakan batas terakhir zona Eropa.
"Saya ingin menghadirkan mimpi bagi suporter agar mereka bisa memikirkan cita-cita yang lebih besar ketimbang apa yang pernah dicapai klub pada beberapa musim terakhir," kata Sanchez Flores.
Espanyol merupakan salah satu tim La Liga 2016/17 yang memainkan sepak bola atraktif dengan intensitas tinggi. Pendekatan itu memungkinkan Los Periquitos menantang papan atas.
Kendati demikian, gaya sepak bola menekan ala Sanchez Flores juga memakan banyak korban.
Menjadi sebuah masalah karena korban yang jatuh bukanlah lawan, tapi personel Espanyol sendiri.
Baca Juga:
- Eks Anak Asuh Cetak Gol, Luis Milla Buka Suara
- Silakan Hengkang, Arsene Wenger!
- 5 Pemain yang Terlalu Cepat Pergi dari Man United
"Kami berkompetisi dengan sekuat tenaga. Efeknya, setiap pekan, dua atau tiga pemain kami mengalami cedera," tutur eks pelatih Watford itu.
Ruang perawatan Espanyol memang tak pernah sepi. Para personel kunci semodel Leo Baptistao, Victor Sanchez, Javi Lopez, Alvaro Vazquez, hingga sang kiper Diego Lopez pernah absen karena cedera.
Lopez bahkan baru-baru ini kembali mengalami masalah pada lutut kanan. Beruntung bagi Espanyol, mantan kiper Real Madrid itu sudah cukup fit untuk mentas di partai kontra Osasuna akhir pekan ini.
Terkait cedera yang menimpa pemain, Espanyol boleh dibilang merupakan yang paling sial di La Liga 2016/17.
Jika diakumulasikan, ada 56 laga La Liga yang telah dilewatkan penggawa Espanyol yang mengalami gangguan kebugaran.
Sejauh ini, hanya ada 10 pemain yang berstatus iron man alias manusia besi yang kebal cedera dan belum pernah melewatkan pertandingan La Liga.
Mereka adalah Roberto Jimenez, Diego Reyes, Aaron Martin, Ruben Duarte, David Lopez, Javi Fuego, Jose Manuel Jurado, Salva Sevilla, Gerard Moreno, dan Jose Antonio Reyes.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar