Pada 9 Maret, Inter Milan akan merayakan ulang tahunnya yang ke-109. Interisti sudah mendapatkan kado berupa performa bagus tim kesayangannya dan lima pemain yang akan menjadi poros masa depan La Beneamata.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Dari pemain-pemain yang biasa menjadi starter pilihan Stefano Pioli, terdapat lima orang yang masih berusia muda. Lima pemain ini membentuk poros dari lini belakang, tengah, sampai depan.
Pelatih Stefano Pioli layak diberi kredit karena memberikan kepercayaan besar pada pemain-pemain muda ini. Kelimanya pun membayar kepercayaan itu dengan penampilan yang meyakinkan.
Merekalah yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung masa depan Inter.
Melihat umurnya, sebagian besar pemain ini setidaknya masih bisa bermain pada performa terbaik sampai lima tahun ke depan atau hingga 2022. Tentu saja dengan anggapan mereka tidak keburu pindah ke klub lain.
Inilah lima pemain tersebut beserta komentar Pioli terhadap penampilan mereka.
Lahir: 7 April 1994 (22 tahun)
Sejak direkrut dari Atalanta pada bursa transfer musim dingin lalu, Gagliardini langsung merebut tempat di tim utama dan tak tergantikan.
Dia menyempurnakan pola 4-2-3-1 yang dipakai pelatih Stefano Pioli.
Gagliardini menjadi double pivot bersama Marcelo Brozovic. Sementara Brozovic berkarakter lebih ofensif, Gagliardini menjadi elemen defensifnya.
Membuat 2,8 cegatan dan memenangi 3,2 duel udara per pertandingan, Gagliardini menjadi yang terbaik di tim untuk dua statistik itu. Situs Whoscored memberinya angka rapor penampilan 7,73. Angka itu paling tinggi di tim.
2. JOAO MARIO
Lahir: 19 Januari 1993 (24 tahun)
Ever Banega, perekrutan musim panas yang paling diharapkan, ternyata gagal melakukannya. Untung Inter masih punya Joao Mario.
Dia biasanya berposisi gelandang tengah. Stefano Pioli menyulapnya menjadi “pemain nomor 10” yang berdiri di belakang penyerang utama.
Joao Mario melakoni tugas baru itu dengan brilian. Dia kini hanya kalah dari Antonio Candreva untuk urusan menciptakan peluang bagi tim. Total 47 kans diciptakannya. Candreva cuma satu lebih banyak dari Joao Mario.
Sudah menyumbang tiga gol dan empat assist, pemain asal Portugal yang dibeli mahal dari Sporting (40 juta euro) ini juga yang terdepan di tim dalam hal dribel sukses (1,6 per partai).
3. MAURO ICARDI
Lahir: 19 Februari 1993 (24 tahun)
Kontribusi Icardi untuk Inter tidak perlu dipertanyakan lagi. Sang kapten adalah pencetak gol dan pembuat assist terbanyak tim.
Lima belas gol dan delapan assist-nya secara praktis telah memberikan 23 poin buat La Beneamata!
Angka itu berarti separuh dari perolehan poin Inter saat ini di Serie A. Kalau tidak ada Icardi, Inter akan berada di peringkat 16-17, bukannya bertarung di jalur zona Liga Champions seperti sekarang.
Tidak salah jika ada yang menyebut Inter adalah Icardi. Ultras yang sempat membenci Icardi sekarang mau tak mau perlu berbaikan karena kesuksesan Tim Hitam-Biru musim ini akan banyak ditentukan performa Icardi.
4. JEISON MURILLO
Lahir: 27 Mei 1992 (24 tahun)
Belum sempurna, tapi Jeison Murillo mulai memperlihatkan permainan yang membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di Copa America 2015.
Statistik defensif sang bek sudah meningkat pesat dibandingkan 2015-2016, musim pertamanya di Inter. Dari memenangi duel udara (1,9 ke 2,7 per partai) sampai tekel sukses (1,9 ke 2,2).
Baca Juga:
- Penurunan Drastis Leicester City dalam Angka
- Kutukan Juara Bertahan: Mourinho, Ranieri, Berikutnya Conte?
- 3 Alasan Arsene Wenger Harus Tinggalkan Arsenal
Menjadi tembok tangguh berduet dengan Joao Miranda atau bertiga bersama Gary Medel sejak Inter dilatih oleh Stefano Pioli.
Ketika Inter kebobolan banyak gol saat menang 4-2 atas Fiorentina (28/11/2016) dan kalah 0-3 dari Napoli (2/12/2016), Murillo tidak ada di dalam tim.
Setelah itu, Murillo membawa Inter hanya kebobolan tiga gol dalam 10 pertandingan liga.
5. MARCELO BROZOVIC
Lahir: 16 November 1992 (24 tahun)
Sempat terpinggirkan ketika Inter masih dilatih Frank de Boer, kini Brozovic menjadi elemen penting dalam permainan Inter-nya Stefano Pioli.
Sang gelandang bisa dibilang merupakan pemain yang paling berpengaruh dalam sistem permainan I Nerazzurri.
Dalam setiap laga, Brozovic melepas rata-rata 70,7 operan. Jumlah itu paling banyak di tim. Bahkan di Serie A 2016-2017, dia cuma kalah dari duo Napoli: Jorginho (90,3) dan Marek Hamsik (81,3).
Karakternya lengkap. Dia tidak sungkan menekel dan aktif pula dalam pergerakan menyerang dengan sudah menyumbang tiga gol dan dua assist.
Sayang, saat ini dia cedera. Tapi, bisa dipastikan bahwa Brozovic akan mengambil tempatnya lagi jika dia pulih nanti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.745 |
Komentar