Tim-tim Formula 1 dipaksa kembali menggunakan sirip ikan hiu (shark fin) pada mobil yang akan digeber di lintasan musim ini. Kali terakhir penggunaan sirip ikan hiu digunakan pada mobil F1 2011.
Penulis: Arief Kurniawan
Empat tim pertama yang sudah memperkenalkan mobil perang mereka untuk musim ini yakni Sauber, Williams, Renault, dan Force India dengan jelas memperlihatkan keberadaan sirip hiu tersebut. Sirip ini terletak di bagian atas engine cover (penutup mesin).
Keberadaan shark fin sangat kasat mata karena selain terletak di bagian atas, bentuknya lebar dan memanjang ke belakang.
Sirip ikan hiu memiliki fungsi utama untuk mengarahkan alur angin. Sebagian tim menggunakannya sebagai etalase iklan.
Penyebab sirip ini muncul lagi adalah regulasi teknis F1 2017 terkait sayap belakang. Awalnya, sayap belakang tersebut memiliki dimensi tinggi 950mm dan lebar 750mm. Tahun ini diubah ukurannya menjadi lebih rendah yakni setinggi 800mm namun lebih lebar menjadi 950mm.
Dengan kondisi lebih rendah dan lebih lebar tersebut, sayap belakang dipastikan akan tersiksa dengan besarnya turbulensi dari aliran udara yang datang dari sumbu ban depan dan suspensi.
Jika tidak diarahkan, udara bisa saling silang tidak beraturan dari satu sisi ke sisi lain di depan sayap belakang. Hal ini bisa mengganggu efisiensi aerodinamika di bagian belakang mobil. Akibatnya, mobil menjadi tidak stabil terutama saat menikung.
Supaya udara tidak saling silang itulah shark fin dipakai. Fungsi lain adalah sebagai pengarah angin agar menjadi lebih baik sehingga peran peranti aerodinamika di belakang seperti sayap belakang dan diffuser (pengatur udara di bagian bawah mobil bagian belakang) menjadi sangat efektif.
Bermanfaat Saat Menikung
Perubahan regulasi F1 di musim ini terjadi dari bagian depan hingga belakang mobil. Ekspektasinya adalah akan ada penambahan kecepatan 4-5 detik per lap dibanding musim 2016.
Bila bicara kecepatan sudah pasti didapat dari tikungan karena dalam sebuah sirkuit jauh lebih banyak tikungannya ketimbang lintasan lurus. Disini aerodinamika berperan, di mana mobil yang cepat di tikungan alias punya downforce bagus dipastikan sering jadi pemenang.
Dalam analisis Pirelli, pemasok tunggal ban F1, penambahan kecepatan sekitar 2 detik berasal dari ban mereka yang 25 perseb lebih lebar dan sisanya (2-3 detik) berasal dari paket aerodinamika baru.
Dari penjelasan ini saja bisa dibayangkan betapa pentingnya fungsi shark fin pada musim ini.
Sirip hiu bakal sangat dirasakan oleh para pebalap saat menikung, terutama di tikungan cepat. Mobil mereka dipastikan lebih stabil dan mereka pun bisa "menyerang" di tikungan dengan kecepatan maksimal.
Mereka juga sudah bersiap dengan hantaman G-Force yang lebih dahsyat di musim ini, akibat dari menikung cepat tersebut.
Beberapa pebalap sudah memamerkan latihan keras mereka lewat akun-akun media sosial masing-masing.
"Ini adalah latihan terberat yang pernah saya lakukan menjelang musim baru bergulir. Biasanya latihan 50 menit, sekarang 1,5-2 jam adalah keharusan," ujar Carlos Sainz Jr, pebalap tim Toro Rosso.
Pada tes di Barcelona yang dimulai Senin (27/2/2017) kita segera melihat dampak dari semua perubahan regulasi ini plus manfaat shark fin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.745 |
Komentar