Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inter, Tantangan untuk Mengalahkan Tim Papan Atas

By Minggu, 26 Februari 2017 | 17:11 WIB
Pelatih Inter Milan, Stefano Pioli, menjelang dimulainya partai melawan Bologna dalam laga lanjutan Serie A 2016-2017 di Stadion Renato Dall'Ara, Bologna, pada 19 Februari 2017.
MARIO CARLINI /GETTY IMAGES
Pelatih Inter Milan, Stefano Pioli, menjelang dimulainya partai melawan Bologna dalam laga lanjutan Serie A 2016-2017 di Stadion Renato Dall'Ara, Bologna, pada 19 Februari 2017.

Naik 100 persen. Begitulah persentase peningkatan jumlah kemenangan Inter dalam 11 pertandingan pertama di bawah Stefano Pioli jika dibandingkan dengan era pelatih sebelumnya, Frank de Boer. Namun, masih ada pekerjaan rumah bagi Mauro Icardi dkk.

Penulis: Riemantono Harsojo

Inter era Stefano Pioli jelas lebih baik dari I Nerazzurri era De Boer.

Pioli mulai mengembalikan Tim Biru Hitam ke tempat semestinya. Sempat kesusahan di awal musim, berkat panduan Pioli Inter sekarang berada di peringkat empat klasemen sementara.

Kurang adil memang membandingkan De Boer dengan Pioli.

Baca juga:

 

Yang pertama sama sekali belum mengenal sepak bola Italia, sementara nama terakhir adalah orang Italia dan memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun melatih klub-klub Italia.

Dengan bekal tersebut, wajar kalau Pioli dapat lebih cepat beradaptasi dan meraih kesuksesan bersama Inter.

Dalam 11 partai pertama di Serie A, Inter versi Pioli meraih delapan kemenangan.

Sebaliknya, dalam 11 pertandingan pertama di bawah asuhan De Boer, Tim Hitam-Biru hanya meraih empat kemenangan.

Inter Pioli juga lebih tajam. Mauro Icardi cs mampu mencetak 21 gol dalam 11 pertandingan pertama di bawah arahan pelatih baru.

Ketika dibesut De Boer hingga pelatih asal Belanda itu diberhentikan pada 1 November 2016, Icardi dkk hanya dapat mengemas 13 gol.

Yang kurang dari Inter Pioli adalah mereka belum mampu mengalahkan tim yang sedang berada di posisi tiga besar papan atas.

Pada 2 Desember, Inter kalah 0-3 di kandang Napoli. Setelah itu, pada 5 Februari, Si Biru Hitam tumbang 0-1 di markas Juventus.

Sebaliknya, Inter De Boer mampu mengalahkan Juventus dengan skor 2-1 pada laga pekan keempat di Giuseppe Meazza.


Pelatih Inter Milan, Frank de Boer.(GETTY IMAGES, KARIKATUR: M. NASIR/BOLA)

Setelah takluk dari Napoli dan sebelum dikalahkan Juventus, Inter meraih tujuh kemenangan beruntun.

Salah satunya dari sesama penghuni papan atas, Lazio, dengan skor 3-0.

Sesudah kalah dari Juventus, Inter mencoba meraih kemenangan beruntun lagi. Pada dua laga terakhir pasukan Pioli menang atas Empoli (2-0) dan Bologna (1-0).

Mampukah Inter meneruskannya saat berjumpa Roma, Minggu (26/2) atau Senin (27/2) pukul 02.45 WIB?

Jika berhasil, hasil tersebut menjadi penegas bahwa Pioli telah benar-benar berhasil membangkitkan Inter.

Namun, menggeser Roma atau Napoli dari tiga besar adalah persoalan lain.

"Inter akan sulit melewati Napoli dan Roma," kata mantan gelandang sayap I Nerazzurri, Francesco Moriero, di Internews.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.745


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X