Minggu (26/2), AC Milan melakoni salah satu duel yang paling mereka benci dalam beberapa musim terakhir. Il Diavolo Rosso (Setan Merah) bertandang ke Mapei Stadium, markas Sassuolo.
Penulis: Beri Bagja
Stadion Mapei terletak di wilayah Reggio Emilia di Italia Utara. Region ini mencakup Kota Sassuolo, yang menjadi pusat produksi keramik di Italia. Meski identik sebagai penghasil barang pecah belah, Sassuolo, khususnya Stadion Mapei, tak mudah dihancurkan oleh Milan.
Arena berdaya tampung 23.717 orang itu bahkan menghadirkan kutukan mengerikan bagi Milan. Sejak Sassuolo promosi ke Serie A pada 2013, Milan selalu terkapar saban bertandang ke sana.
Secara berturut-turut, Rossoneri takluk dengan skor 3-4 (2013/14), 2-3 (2014/15), dan 0-2 (2015/16). Tanpa raihan satu pun poin. Ketiga kekalahan tersebut juga menandakan momen pahit bagi Milan, khususnya terkait pelatih mereka.
Hasil 3-4 pada Januari 2014 berakibat pemecatan Massimiliano Allegri. Kekalahan 2-3 di Mei 2015 terjadi pada pekan ke-36, yang memengaruhi kegagalan Rossoneri asuhan Filippo Inzaghi fi nis di zona antarklub Eropa.
Teranyar, defi sit 0-2 pada Maret tahun lalu mengawali kemerosotan Milan di bawah kendali Sinisa Mihajlovic setelah sempat memukau dan tak terkalahkan pada 10 Januari-28 Februari 2016.
Menit Akhir
Menengok catatan tersebut, Vincenzo Montella pasti mau menjadi pelatih pertama yang mempersembahkan poin bagi Milan di kandang Sassuolo.
Awan kutukan di Mapei bisa disingkirkan jika Montella mampu menyulut lagi semangat tak kenal menyerah dari anak asuhnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.745 |
Komentar