Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mourinho: Tak Ada yang Bisa Hapus Sejarah Guratan Ranieri

By Jumat, 24 Februari 2017 | 11:16 WIB
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri (kanan), berpelukan dengan Jose Mourinho dari Chelsea dalam partai FA Community Shield di Wembley Stadium, London, 7 Agustus 2016.
GLYN KIRK/AFP
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri (kanan), berpelukan dengan Jose Mourinho dari Chelsea dalam partai FA Community Shield di Wembley Stadium, London, 7 Agustus 2016.

 Jose Mourinho mengaku kaget dengan pemecatan Claudio Ranieri dari kursi manajer Leicester City, Kamis (23/2/2017). Secara tersirat, dia juga mengeluhkan kultur di sepak bola modern. 

Mourinho menunjukkan empati atas pemecatan Ranieri. Dia menilai banyak yang sudah berubah dalam sepak bola modern, khususnya dalam penghargaan kepada sosok berjasa.

"Juara Inggris dan Pelatih Terbaik FIFA Tahun Ini dipecat. Begitulah sepak bola modern, Claudio," tulis Mourinho dalam akun Instagram pribadinya.

Mourinho memang pernah merasakan kepahitan seperti Ranieri. Musim lalu, dia dipecat dari kursi manajer Chelsea hanya enam bulan setelah menjadi kampiun Premier League.

Pendapat senada dilontarkan Luciano Spalletti. Seusai laga kontra Villarreal, Kamis (23/2/2017), pelatih AS Roma itu menyayangkan sikap manajemen Leicester yang dianggapnya tak tahu terima kasih.

"Sungguh kabar menyedihkan. Terbukti tak ada rasa terima kasih dalam dunia sepak bola, tidak sedikit pun. Ranieri sangat berhak mendapatkan kredit atas segala yang dia berikan untuk klubnya," ucap Spalletti seperti dilansir dari Football Italia.

"Tetaplah tersenyum, kawan. Tak ada seorang pun bisa menghapus sejarah yang telah Anda tulis," tulis manajer Manchester United itu.

 

CHAMPION OF ENGLAND and FIFA MANAGER of THE YEAR.sacked. Thats the new football claudio.keep smiling AMICO.nobody can delete the history you wrote.

A post shared by Jose Mourinho (@josemourinho) on

Baca Juga:

Namun, sembilan bulan setelah keberhasilan itu, Ranieri dipecat. Kontrak dia sebagai manajer diputus manajemen karena The Foxes - julukan Leicester - berada di tubir degradasi.

Keterkejutan juga dirasakan Rio Ferdinand. Saking terkejutnya, mmantan bek tim nasional Inggris itu bahkan berharap kabar pemecatan tak nyata.

"Mendengar kabar soal Ranieri. (Saya) Terkejut apalagi setelah melihat penampilan (Leicester) semalam. Memenangi laga, tetapi tak punya kecukupan untuk berjuang di titik aman," tulis Ferdinand di Twitter pribadinya.

Pernyataan Ferdinand itu merujuk pada perjalanan Leicester yang mantap di Liga Champions. Kendati kalah pada pertandingan pertama babak 16 besar kontra Sevilla, Rabu (22/2/2017), pasukan Ranieri tampil luar biasa.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Twitter, Instagram, Football Italia


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X