Manajer Madura United, Haruna Soemitro mengatakan bahwa manajemen klubnya sedang membuka opsi soal markas baru mereka. Madura United punya pilihan untuk tidak lagi memakai Stadion Gelora Ratu Pamelingan sebagai kandang.
Menurut Haruna Soemitro, ada banyak aspek yang masih harus diperbaiki pada stadion yang terletak di Pamekasan tersebut.
Madura United memakai Stadion Gelora Ratu Pamelingan sebagai homebase sejak beberapa pekan terakhir sebelum TSC 2016 usai.
Sebelumnya, Laskar Sapeh Kerap memakai Stadion Gelora Bangkalan sebagai arena kandang mereka.
Terakhir, Stadion Gelora Ratu Pemelingan juga dipakai untuk menggelar laga di Grup E Piala Presiden 2017.
”Kami dapat surat cinta dari operator. Kami khawatir ke depan, markas di Pamekasan akan terancam,” kata Haruna.
Baca juga:
- Bukti Angga Rezky Makin Berkembang di Kompetisi Junior Spanyol
- Rahasia Febri Hariyadi Diketahui Pelatih Fisik Semen Padang
- Ikuti Jejak Manuel Neuer, Misi Kiper Persiba di Seleksi Timnas U-22
”Kami enggan ambil risiko dan semua harus sesuai dengan aturan operator. Lapangan sudah sangat mengkhawtirkan, kondisi kerataan dan rumputnya jadi masalah. Bukan tidak mungkin nasib kami di sini akan terancam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Haruna mengatakan bahwa opsi tersebut masib belum final. Peluang Fabiano Beltrame dan kawan-kawan tetap bermain di Pamekasan masih terbuka.
Hanya saja, harus ada banyak perombakan yang dilakukan untuk memperbaiki fasilitas yang ada di stadion.
Haruna kemudian menyebut bahwa setidaknya ada tujuh catatan yang dikantongi pasca gelaran penyisihan Piala Presiden 2017.
Catatan tersebut diantaranya tentang kondisi lapangan yang tidak rata, penerangan, dan stadion yang becek saat terjadi hujan.
Selain itu, Haruna juga menyorot kurangan fasilitas pendukung seperti lapangan tempat latihan.
”Ada banyak masalah insfrastruktur lain yang harus ditangani. Kami ingin bersinergi dengan Pemda Pamekasan, bahu membahu untuk memperbaiki,” tutur Haruna.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar