Persib Bandung akan menghadapi Mitra Kukar pada perempat final turnamen pra-musim Piala Presiden 2017. Pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan kalau Persib merasa diuntungkan dan juga menyebut nama Zulham Zamrun.
Dua klub beda pulau ini akan bersua pada laga 8 besar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017) malam. Kick-off partai Persib kontra Mitra Kukar pada pukul 21.00 WIB.
Jadwal tersebut dirilis setelah panitia menggelar drawing di The Parklane Hotel, Tebet, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Djadjang Nurdjaman menuturkan, sepak mula laga yang digelar malam hari cukup menguntungkan bagi pasukannya. Sebab, Persib selalu main malam sejak fase penyisihan grup.
”Pemain bagus (Zulham) harus diwaspadai. Apalagi lawan kami, dia pasti ingin menujukkan kemampuan terbaiknya."
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman
Skuat Maung Bandung bahkan belum pernah bermain pada sore hari.
”Bagus kalau kami main malam. Selama ini, Persib main malam terus. Mudah-mudahan, jadwal ini membuat pemain lebih enak,” kata Djadjang, Selasa (21/2/2017).
Mengenai lawan, pelatih asal Majalengka ini mengingatkan pasukannya untuk tidak menganggap enteng Mitra Kukar.
Klub asal Tenggarong itu diakui Djadjang bermain bagus di luar kandang, Stadion Maguwoharjo, Sleman. Klub berjulukan Naga Mekes pun mampu menjadi juara Grup A.
Baca juga:
- Ternyata Presiden Jokowi Suka dengan Aksi Suporter PSS
- Kabar Terbaru Markus Horison, Gabung Klub Timor Leste
- Inilah Hasil Drawing Perempat Final Piala Presiden 2017
”Seperti yang saya bilang, enggak ada yang bisa dianggap enteng. Lawan siapa pun kami harus siap,” ucap Djanur sapaan akrab Djadjang.
Saat ini, Mitra Kukar diperkuat oleh mantan pemain Persib, Zulham Zamrun. Pilar asal Ternate tersebut menurut Djanur menjadi salah satu pemain yang patut diwaspadai pada pertandingan nanti.
”Pemain bagus (Zulham) harus diwaspadai. Apalagi lawan kami, dia pasti ingin menujukkan kemampuan terbaiknya,” ucapnya.
”Kemudian mereka punya pemain asing di lini tengah yang dan pilar itu yang menonjol. Tim ini juga sudah matang dan tidak pernah turun naik terlalu jauh,” kata Djadjang.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar