JAKARTA, JUARA.net – Ketua Panitia Piala Presiden 2017, Iwan Budianto, memastikan fase delapan besar tidak mengenal babak perpanjangan waktu. Hal itu diterapkan demi menyingkat durasi tayangan langung di televisi yang kaitannya dengan slot acara.
Hal itu dijelaskan Iwan Budianto pada sesi jumpa pers pengundian babak delapan besar Piala Presiden 2017 di Hotel Park Lane, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
Perempat final turnamen pra-musim ini digelar dengan format single match. Artinya, tim mana yang kalah langsung gugur.
Jadi, merunut peraturan yang ditetapkan, apabila laga 90 menit berakhir imbang, kedua tim langsung memainkan babak adu penalti untuk menentukan pemenang.
Baca juga:
- Ternyata Presiden Jokowi Suka dengan Aksi Suporter PSS
- Kabar Terbaru Markus Horison, Gabung Klub Timor Leste
- Inilah Hasil Drawing Perempat Final Piala Presiden 2017
”Ada permintaan dari pemegang hak siar, maka fase delapan besar tidak menggunakan babak perpanjangan waktu. Jadi, apabila laga seri langsung adu penalti,” ucap Iwan Budianto.
Hal itu dimaklumi oleh perwakilan Arema FC, Ruddy Widodo. Tim berjulukan Singo Edan tersebut menjadi salah satu klub yang lolos pada babak delapan besar.
”Ya, subsidi tim-tim yang bertanding kan juga berasal dari hak siar dan sponsor. Maka, kami menerima peraturan ini,” kata Rudy.
Adapun laga babak delapan besar akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada 25 dan 26 Februari 2017. Hak siar juga masih dipegang oleh Emtek Grup (SCTV dan Indosiar).
Sementara itu, semifinal turnamen akan berformat kandang-tandang. Sedangkan partai puncak bakal digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada 12 Maret 2017.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar