Sudah tiga kali Cristian Gonzales mengarahkan jari telunjuk ke atas sebelum akhirnya bersujud sebagai tanda syukur sepanjang Piala Presiden 2017. Artinya, sudah tiga kali pula ia mencatatkan nama di papan skor pada ajang ini.
Penulis: Ovan Setiawan/Andrew Sihombing
Sempat menemui kebuntuan di laga perdana saat masuk dari bangku cadangan kontra Bhayangkara FC, Gonzales memperlihatkan nama besarnya pada dua laga berikut.
Sebiji golnya ke gawang Persija menyelamatkan Singo Edan dari kekalahan, sementara dua gol kontra PS TNI membawa tim asuhan Aji Santoso menang telak empat gol tanpa balas.
“Jika mendapatkan kesempatan bermain saya berusaha maksimal, soal gol itu urusan Tuhan,” ungkapnya.
Torehan di awal 2017 tersebut seolah menjadi penegasan khusus kepada publik sepak bola Tanah Air. Meski persepakbolaan nasional saat ini disesaki pemain muda sebagai bagian regulasi PSSI, kilau Gonzales tak redup karenanya.
Sang pemain seperti ingin menunjukkan diri sebagai panutan bagi pemain muda. Cerita indah yang ingin diukir Gonzales di pentas sepak bola nasional belum kunjung selesai.
Gonzales sebenarnya sempat khawatir dengan perjalanan kariernya, tepatnya tahun lalu ketika mengalami cedera patah tulang rusuk di laga Torabika Soccer Championship.
Baca Juga:
- Pasca-Uji Coba, Persija Tentukan Nasib Dua Pemain Asing
- Mauro Icardi Bisa Manfaatkan Setiap Sentimeter di Kotak Penalti
- Jadwal Siaran Langsung Olahraga 21-27 Februari 2017
Namun, berkat kemauan keras untuk bangkit, pemain kelahiran Uruguay ini malah sembuh empat bulan lebih cepat dari perkiraan. Setelah pulih, ia bahkan langsung melejit dan menjadi pencetak gol terbanyak Arema dengan torehan 15 gol.
"Mungkin semua ini karena kemauan keras dan dukungan dari orang-orang terdekat, juga doa dari istri," ucap pemain berjulukan Si Gila tersebut.
Luar Negeri
Sebagai pemain yang sudah kenyang pengalaman, Gonzales menekankan kepada pemain-pemain muda Indonesia untuk memiliki target tinggi.
Menurutnya, pemain jangan hanya puas bermain di level nasional, tapi harus memiliki target untuk bermain di kompetisi luar negeri.
“Pemain Indonesia harus memiliki target yang tinggi, jangan pernah ragu untuk bermain di klub luar negeri, bukan soal uang tapi soal perkembangan karier yang luas,” ucapnya.
Selain itu, jika ada pemain yang berkarier di luar negeri juga baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Secara mental dan kepercayaan diri, pemain bisa terasah dan matang saat kembali membela tim nasional.
“Mungkin bagus bukan cuma untuk diri sendiri, tetapi juga untuk timnas dan perkembangan sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar