YOGYAKARTA, JUARA.net – PSIM Yogyakarta kembali menjalin kerja sama dengan apparel asal Spanyol, Kelme, untuk kompetisi Liga 2 musim 2017. Ini untuk kedua kalinya apparel asal Negeri Matador ini menjalin kerja sama dengan PSIM.
Penandatanganan kerja sama antara Ketua Umum PSIM, Agung Damar Kusumandaru dan Direktur CV Elan Putra Indonesia, Sonny Agus Santoso, dilakukan di Wisma PSIM, Yogyakarta, Minggu (19/2/2017).
”Kami gembira karena kerja sama ini bisa berlanjut. Melalui kerja sama itu, Kelme memenuhi kebutuhan perlengkapan tim seperti jersey kandang, tandang dan netral,” kata Agung.
”Dari pengalaman tersebut, kami akan menyediakan jersey lebih banyak lagi."
Direktur CV Elan Putra Indonesia, Sonny Agus Santoso
”Selain itu, mereka juga menyediakan jersey latihan, rompi, sepatu training, kaos kaki, rompi, polo shirt, sampai travel bag,” tuturnya.
Sebelumnya, Kelme mendukung PSIM saat berlaga di turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC) B.
Selain menyediakan perlengkapan untuk tim, PSIM dan Kelme juga menjalin kerja sama distribusi jersey dengan sistem profit sharing. Dengan sistem bagi hasil, PSIM akan mengantungi 35 persen dari total penjualan jersey.
”Antusias suporter memang luar biasa. Produk dari Kelme untuk PSIM selalu sold out alias terjual habis. Kami sampai tidak bisa memenuhi permintaan karena kehabisan bahan,” ujar Sonny.
Baca juga:
- Pemain Naturalisasi Ketiga Jepang Pulih dari Stroke
- Striker asal Brasil yang 'Menolak' Persib Produktif di Vietnam
- Unggul Dua Gol, Anak Asuh Rahmad Darmawan Nyaris Gigit Jari
”Dari pengalaman tersebut, kami akan menyediakan jersey lebih banyak lagi. Paling tidak kami menyediakan minimal 1000 jersey untuk memenuhi kebutuhan,” tuturnya.
Selain itu, Kelme juga menjalin kerja sama dengan toko online untuk memenuhi permintaan suporter PSIM atau masyarakat yang kebetulan tidak berdomisili di Yogyakarta.
”Kami juga menerapkan sistem pre order atau pemesanan,” ucap Sonny.
Desain jersey PSIM musim ini sedikit berbeda dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Namun motif parang rusak yang merupakan ciri khas batik Yogyakarta masih dipertahankan.
Pada jersey kandang, motif parang rusak terpampang pada bagian dada. Sedangkan pada laga away, motif tersebut muncul pada bagian lengan.
Untuk warna biru pada jersey kandang dipilih biru muda yang mengarah pada warna tua.
”Ini menunjukkan karakteristik pemain PSIM yang rata-rata masih muda dan penuh semangat,” ujar Sonny.
Bila musim sebelumnya, Kelme hanya mendukung PSIM, kini beberapa klub sudah menggunakan produk tersebut. Menurut Sonny, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Persigo Semeru FC Lumajang, dan Madiun Putra.
Selain itu, ada klub Liga 1 dan satu lagi klub Liga 2 yang segera menjalin kerja sama.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar