Kekecewaan dilontarkan striker legendaris Manchester United, Dwight Yorke, terhadap Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat (AS).
Kekesalan Yorke dipicu oleh sebuah insiden yang terjadi saat terbang dari Qatar menuju rumahnya di Kepulauan Karibia, Jumat (18/2/2017).
Ketika transit di AS, pria berumur 45 tahun itu dilarang masuk lantaran ada cap Iran di paspornya.
Beberapa waktu lalu, Trump telah mengeluarkan kebijakan imigrasi yang melarang masuknya warga dari tujuh negara. Iran merupakan satu dari tujuh negara tersebut.
Yorke memang pernah berkunjung ke Iran pada 2015. Ketika itu, ia terlibat dalam laga amal bertajuk 'World Stars'.
Well done @realDonaldTrump. Man U ambassador Dwight Yorke denied transit access to Miami cause he has Iranian stamp in passport. #crazy
— Richard Keys (@richardajkeys) February 17, 2017
Baca juga:
- Dicari, Tukang Tato untuk Klub MLS
- Gelandang Liverpool Inginkan Leonardo DiCaprio
- Pensiun, Mantan Bintang Timnas Belanda Terpaksa Hidup Sederhana
"Saya membawa tiket dan tinggal masuk pesawat. Tiba-tiba datang dua petugas," tutur sang mantan striker timnas Trinidad dan Tobago menceritakan kronologi kejadian.
"Mereka berkata bahwa ada masalah visa hanya gara-gara terdapat cap Iran di paspor saya. Saya pergi ke Iran untuk pertandingan amal dan bahkan tidak sampai menginap di sana," ucap Yorke.
Kejadian tersebut membuat Yorke kesal. Hanya karena cap Iran, ia jadi repot.
"Saya tak percaya atas apa yang telah terjadi. Saya sudah berkali-kali ke AS, mencintai negara tersebut, sampai akhirnya diperlakukan seperti kriminal," ujar pria yang menyumbang tiga trofi Premier League dan satu Liga Champions untuk United itu.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | The Sun |
Komentar