Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSG Vs Toulouse, Pelajaran dari Sang Petani

By Minggu, 19 Februari 2017 | 15:45 WIB
Reaksi penyerang Paris Saint-Germain, Julian Draxler, seusai gagal mencetak gol ke gawang Dijon dalam laga lanjutan Ligue 1 di Stadion Gaston Gerard, Dijon, (4/2/2017).
PHILIPPE DESMAZES/AFP
Reaksi penyerang Paris Saint-Germain, Julian Draxler, seusai gagal mencetak gol ke gawang Dijon dalam laga lanjutan Ligue 1 di Stadion Gaston Gerard, Dijon, (4/2/2017).

Paris Saint-Germain menerima ucapan selamat dari Guingamp seusai mereka tampil brilian dan melumat Barcelona 4-0 di 16 besar Liga Champions (14/2/2017). Ucapan tersebut harus disikapi Les Parisiens sebagai sebuah peringatan.

Penulis: Sem Bagaskara

Guingamp juga dengan bangga mengganti deskripsi pada profil akun Twitter mereka.

"Tim terakhir Ligue 1 yang mampu mengalahkan raksasa PSG dengan skor 2-1 pada 17 Desember 2016." Begitu bunyi deskripsi profil Twitter klub beralias Les Paysans (Sang Petani) itu pada 14 Februari 2017.

Seolah-olah soal kemampuan meladeni PSG, Guingamp berada di atas Barcelona, tim yang nilai skuatnya 20 kali lebih mahal dari mereka. Sukacita yang meliputi Guingamp itu patut dijadikan bahan introspeksi buat PSG.

Ya, Les Parisiens musim ini memang lebih sering dibuat terpeleset oleh tim yang di atas kertas bisa mereka kalahkan. Kekalahan PSG di Ligue 1 musim ini diberikan oleh Monaco (1-3), Toulouse (0-2), Montpellier (0-3), dan Guingamp (1-2).

Dari keempat tim penakluk PSG itu, hanya Monaco yang bercokol di enam besar klasemen Ligue 1 2016-2017.

Karena itu, perjumpaan dengan Toulouse di Parc des Princes, Minggu (19/2/2017), tak serta-merta akan menjadi partai mudah buat Julian Draxler cs.

Baca Juga:

"Untuk saat ini, kami tak memikirkan leg II. Kami mesti kembali fokus pada liga dan kompetisi piala domestik yang juga sangat penting," kata salah satu aktor penting kemenangan PSG atas Barcelona, Edinson Cavani, di L'Equipe.

Faktor Kandang

Toulouse merupakan tim pertama yang sukses mencegah PSG bikin gol musim ini. Kekalahan 0-2 yang dialami PSG di markas Toulouse 23 September silam dipicu oleh kesalahan individual.

Pelanggaran yang dilakukan Serge Aurier menghadirkan penalti untuk Toulouse yang mampu dieksekusi secara sempurna oleh Yann Bodiger.

Thiago Motta lantas dianggap bertanggung jawab terhadap gol pemasti kemenangan Le Tefece, julukan Toulouse, yang dibuat Jimmy Durmaz.

Namun, PSG tetap layak percaya diri bisa kembali menghadirkan pesta bagi publik Parc des Princes. Ketika mentas di kandang, anak asuh Unai Emery sangat kuat dan belum pernah tersentuh kekalahan di Ligue 1 musim ini.

Parc des Princes merupakan tempat angker buat Toulouse. Dalam tujuh kunjungan terakhir ke sana di pentas Ligue 1, Le Tefece selalu kalah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X