Menambal sementara telah lama menjadi kebijakan Barcelona. Di era Pep Guardiola sekalipun. Saking suksesnya langkah darurat dengan menggeser pemain ke posisi yang bukan aslinya, wajar apabila pembelian pemain seperti terus mengalami ketersendatan.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Contoh tersukses tentu Javier Mascherano. Argentino satu ini datang sebagai gelandang bertahan, tapi justru menjadi tandem setia Gerard Pique sepeninggal Carles Puyol.
Masche terbukti bisa“menahan” manajemen Camp Nou untuk tidak membeli pengganti Puyol.
Di era terkini, spesimen tersukses mungkin Sergi Roberto. Layaknya Mascherano, jebolan Akademi La Masia ini juga mengawali karier sebagai gelandang tengah.
Namun, berbekal aksi spektakulernya dalam menutup sisi kiri pertahanan sejak kepergian Dani Alves, ia pun menjadi penghuni reguler pos bek kanan.
Roberto menjadi pilihan terdepan Luis Enrique, meski Aleix Vidal adalah pemain yang berposisi asli bek kanan. Ia berhasil meneruskan tren apik di pengujung musim lalu sehingga terus dipertahankan di posisi tersebut.
Baca Juga:
- 3 Alasan Arsene Wenger Harus Tinggalkan Arsenal
- Audi Field, Stadion Anyar Klub Milik Erick Thohir
- Leicester City dan Paralel Balada Dunia Tahun 1938
Sayang, sejumlah blunder datang menghantui cowok 25 tahun itu.
Kesalahan demi kesalahan dipraktikkan Roberto sehingga Enrique tak punya pilihan selain mengembalikan pos bek kanan ke Vidal. Pada titik ini, Roberto bisa dibilang apes lantaran Vidal mampu mempertontonkan kinerja fantastis.
Selain rajin mengirim umpan, kuat dalam bertahan, eks Sevilla ini juga sering mencetak gol.
Kendati demikian, patah tulang engkel seusai diganjal pemain Alaves membuat Vidal harus menyudahi musim lebih awal.
Dokter menjatuhkan vonis bahwa Vidal harus absen hingga minimal lima bulan.
“Saya hanya bisa berharap ia lekas sembuh dan bisa kembali merumput,” ucap Enrique seperti dikutip ESPN.
Roberto seperti mendapat angin kedua soal jam terbang regulernya.
Namun, kekalahan 0-4 dari Paris Saint-Germain di leg I perdelapan final Liga Champions, Selasa (14/2), di mana ia menjadi bagian dari kuartet pertahanan Barca, menegaskan kembali perihal solusi riil, bukan sebatas pilihan darurat.
Masih ada setidaknya 18 partai tersisa (16 di La Liga, 1 di Copa del Rey, dan minimal 1 lagi di LC) sebelum musim 2016/17 menyentuh garis finis.
Artinya, hingga momen itu tiba, Barca hanya bisa bersandar pada Roberto seorang untuk mengisi posisi bek kanan. Ini jelas bukan kondisi ideal bagi Barca.
Pantas dicatat bahwa Roberto sempat mengalami cedera sekitar tiga pekan di bulan Oktober akibat gangguan otot paha kanan.
Bukan mustahil cedera model ini akan kambuh sehingga memosisikan Barca pada situasi tanpa bek kanan sama sekali. Karena itu, boleh jadi Enrique akan mengambil opsi untuk mencomot pemain baru dalam waktu dekat.
Sesuai regulasi LFP, sebagai regulator La Liga, Barca diperbolehkan membeli pemain baru di luar jendela transfer.
Syaratnya, sang calon pemain ini harus berstatus bebas transfer atau aktif bermain di Primera atau Segunda Division La Liga musim ini.
Kubu Camp Nou sendiri sudah menjejerkan sejumlah calon.
Dari pemain di luar La Liga, ada Martin Caceres (Juventus) dan Maicon (Roma).
Sementara itu, dari jajaran penghuni La Liga, ada Joao Cancelo (Valencia), Oscar de Marcos (Athletic Bilbao), Mariano (Sevilla), Hugo Mallo atau Johny (Celta Vigo), Mario Gaspar atau Antonio Rukavina (Villarreal), Ander Capa (Eibar), Roberto Rosales (Malaga), dan Alejandro Berenguer (Eibar).
Well, siapa pun yang nanti dibeli, Barca hanya mengakali satu dari rentetan masalah yang tengah menimpa mereka. Termasuk lini tengah yang tak seimbang, pelapis MSN yang jomplang, maupun penghuni bek tengah yang belum juga solid.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar