Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Sergio Ramos: Antara Nomor 93 dan Gol Favorit

By Minggu, 19 Februari 2017 | 09:30 WIB
Bek sekaligus kapten Real Madrid, Sergio Ramos, merayakan golnya ke gawang Malaga, pada lanjutan La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (21/1/2017).
PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP
Bek sekaligus kapten Real Madrid, Sergio Ramos, merayakan golnya ke gawang Malaga, pada lanjutan La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (21/1/2017).

Sulit menjadi Sergio Ramos. Karakternya yang kontroversial membuat pria 30 tahun itu kerap menjadi figur antagonis di mata Madridistas. Tetapi, di sisi lain, heroisme Ramos untuk Real Madrid sudah berkali-kali ia perlihatkan di duel-duel penting.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Akhir pekan lalu, saat bersua Osasuna kapten Madrid ini mencatat milestone istimewa, 500 pertandingan resmi berseragam Real Madrid.

Sergio Ramos masuk daftar istimewa 11 pemain yang pernah mencatat milestone tersebut bersama Real Madrid.

Kepada Realmadrid.tv, Ramos mengungkapkan kisah perjalanan kariernya yang penuh warna.

Berikut ini cuplikan interviu Ramos.

Selamat atas penampilan ke-500 buat Real Madrid. Apa yang Anda rasakan sekarang?

Sangat bangga. Saat bergabung dengan Real Madrid beberapa tahun yang lalu, tak pernah terpikir akan bisa mencapai milestone istimewa ini.

Sekarang, saya menikmatinya, tetapi tidak akan lama. Saya harus segera membuat lebih banyak penampilan buat Madrid.

Dari semua tim yang pernah Anda hadapi, mana yang paling sulit?

Kami pernah menghadapi rival yang sangat kuat. Sekarang, setiap lawan terasa lebih sulit. Sulit buat memilih satu tim saja, tetapi ada yang beberapa yang sangat berat: Bayern Muenchen, Barcelona, Atletico Madrid.

Pernah bermimpi berada di situasi ini saat masih belia?

Tentu saja tidak! Sejak kecil, saya memang sudah punya mimpi, menjadi pesepak bola. Harus bekerja keras mewujudkan impian itu dan sekarang bisa tercapai.

Sangat bangga sekaligus senang bisa mewujudkannya lewat kerja keras dan perjuangan, apalagi di klub prestisius dan terbaik di dunia seperti Madrid.

Dari sekian banyak gol yang Anda ciptakan, mana yang paling spesial?

Cristiano Ronaldo pernah mengatakan, gol itu seperti anak Anda sendiri. Sulit memilih karena semuanya spesial.

Tetapi, kalau harus memilih, gol di final la decima (ke gawang Atletico Madrid pada menit ke-90+3) adalah yang paling menonjol. Kami sudah menunggu sangat lama untuk jadi juara Liga Champions.

Gol itu juga tercipta di pengujung laga, yang akhirnya membantu kami menjadi juara.

Anda punya tato 90+3, kenapa tak mengganti nomor jersey menjadi 93?

Percayalah, saya sudah pernah memikirkannya! Di saat yang sama, nomor 4 sudah melekat dengan diri sejak pertama di Real Madrid dan hampir selalu membawa keberuntungan. Mungkin nanti di akhir karier saya pakai nomor 93.

Bagaimana rasanya meraih gelar juara dan melihat jutaan orang di Cibeles?

Sangat emosional. Jalanan penuh dengan fans Real Madrid, yang memakai jersey, syal, dan segala sesuatu soal Madrid. Hal itu membuat kami amat bangga menjadi bagian dari Madrid.

Berminat menjadi pelatih suatu saat nanti?

Saya tidak tahu. Masih ada beberapa tahun lagi di level atas. Saya hanya ingin menikmati setiap menit dan belum terbayang soal menjadi pelatih, meski sudah pernah terpikirkan. Saya baru akan serius memikirkannya setelah pensiun.

Apa yang akan Anda lakukan setelah pensiun?

Menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Mereka adalah semangat saya. Setelah pensiun, saya bisa mendedikasikan lebih banyak waktu buat istri, anak-anak, dan orang tua saya.

Apa hobi Anda?

Musik, berkuda, dan sepak bola.

Bagaimana rasanya berada di ruang ganti bareng pemain-pemain top dan masih tetap disebut salah satu bek terbaik dunia?

Sebuah penghargaan yang luar biasa dan saya hargai. Sebuah tantangan untuk terus berkembang meski sudah di posisi ini.

Luar biasa bisa bermain bersama para pemain hebat di Madrid. Sekarang spirit kami sedang sangat bagus.

Siapa pemain favorit Anda saat belia?

Saya selalu menyukai penyerang seperti Ronaldo Luis. Atau, Claudio Caniggia, orang Argentina yang berambut panjang.

Saya selalu pakai ikat rambut karena meniru Caniggia.

Setelah bergabung dengan Madrid, saya lebih mengidolai pemain tipe defensif seperti Paolo Maldini dan Fernando Hierro.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X