Dari ketua klub Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, Claudio Ranieri mendapatkan kepastian kursinya aman. Namun, bos asal Italia itu tampak merasa mesti membuat jaminan pribadi. Ia tak tinggal diam dan terus melunak.
Penulis: Christian Gunawan
Musim lalu Leicester memunculkan kejutan terbesar di jagat Premier League. Dalam waktu semusim, The Foxes menukik tajam. Pada 2017, sang juara bertahan belum pernah menang.
Mereka bahkan belum mencetak sebuah gol pun dari enam pertandingan memasuki tahun baru.
“Pencapaian kami musim lalu luar biasa. Mungkin tim terkena imbasnya musim ini. Kami berada dalam persaingan menghindari relegasi. Namun, tak ada masalah,” ujar Ranieri dikutip Sky Sports.
Jarak Leicester dari zona degradasi kini hanya satu poin. Walau begitu, sang pelatih mengaku dirinya tidak tertekan, terutama usai menemui pemilik klub asal Thailand.
“Saya tak merasa tertekan sebab berbicara dengan pemilik klub setiap pekan dan kami memiliki relasi yang sangat baik. Ketika sesuatu berjalan buruk, media mencoba mencari alasannya. Terlalu banyak spekulasi yang beredar sehingga ketua berkata: ‘Baiklah, Claudio, kita hentikan semua spekulasi itu,” kata Ranieri.
Eks pelatih Chelsea dan Valencia itu melanjutkan dengan pernyataan bahwa dirinya masih menggenggam kamar ganti Leicester.
“Kamar ganti kami sangat kompak. Saya sangat percaya kepada para pemain,” ucap pria berusia 65 tahun itu.
Walau mengaku santai dan tidak kehilangan pengaruh, muncul tanda yang berlawanan. Ranieri mulai mengubah sikap lembutnya. Pada awal pekan, pria asal Roma ini membatalkan hari rihat timnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar