Selesai sudah Persegres menjalani babak penyisihan Piala Presiden Grup 1. Tiga pertandingan telah dijalani dengan hasil yang masih belum sesuai yang diharapkan: kalah 0-1 lawan Mitra Kukar, menang 2-1 atas Persipura, dan seri tanpa gol lawan tuan rumah PSS Sleman.
Persegres tampil menjadi runner-up Grup 1 setelah menang undian dari Persipura yang memiliki poin dan selisih gol sama.
Mitra Kukar menjadi juara grup karena unggul produktivitas gol. Posisi juru kunci dihuni tuan rumah PSS yang hanya meraup hasil seri di tiga pertandingan.
Pelatih kepala Persegres, Hanafi, menjelaskan bahwa kurang maksimalnya hasil tim karena ia tidak memiliki gelandang bertahan yang bisa merusak serangan lawan.
"Kami butuh gelandang yang bisa memutus serangan dari tengah. Itulah sebabnya lawan dengan leluasa dapat memainkan bola hingga ke area pertahanan kami," jelas Hanafi.
Hanafi menjelaskan kalau kondisi semakin berbahaya jika lawan memiliki ball possession yang bagus sehingga dapat lebih menyulitkan timnya.
"PSS tim yang bisa menguasai bola dengan bagus karena itu mereka mempunyai banyak kesempatan melakukan umpan silang yang sangat membahayakan gawang kami," katanya.
Hasil akhir memang tanpa gol karena kinerja para pemain belakang mampu menghalau bola-bola silang yang dikirim para pemain sayap PSS.
"Memang akhirnya kami bisa mematahkan serangan serangan dari sayap. Namun, saat kami kembali menguasai bola maka serangan harus kami lakukan dari bawah dan ini tidak efektif. Tentu akan berbeda jika kami bisa memutus serangan dari lini tengah," ungkap pelatih asal Malang itu.
Permasalahan inilah yang menjadi evaluasi penting yang didapat dari mengikuti Piala Presiden sebagai ajang persiapan menuju kompetisi Liga 1 musim ini.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar